Media Asuransi – PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan kontrak baru senilai Rp7,88 triliun dari berbagai proyek baik dari swasta, BUMN, serta Pemerintah tahun 2021. Guna memperkuat perolehan kontrak baru, perseroan juga menggalang kerja sama dengan perusahaan Jepang, TOA Corporation.
Direktur Utama Waskita Beton Precast, Moch Cholis Prihanto mengatakan perseroan telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan TOA Corporation dalam pembentukan kerja sama operasi (KSO) atau joint operation (JO).
“Kerja sama ini diharapkan mampu memperkuat perolehan kontrak baru perseroan dari luar induk usaha, dalam hal ini PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT),” kata Cholis dalam keterangan resminya sebagaimana dikutip Media Asuransi, Rabu 10 Februari 2021.
Baca Juga:
- MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 10 Februari 2021
- Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Kembali Tertekan
- Erdikha Sekuritas: IHSG Berpotensi Lanjutkan Pelemahan
- Astra Sedaya Finance Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo
Menurut Cholis, selain menargetkan kontrak baru, kerja sama ini juga akan mendukung pemasaran produk-produk Waskita Precast (WSBP) kepada cakupan pelanggan yang lebih luas. Lebih dari itu, kerja sama ini juga dapat mendorong kedua belah pihak untuk saling berbagi pengetahuan dan teknologi dalam jasa konstruksi.
“Ini merupakan langkah yang trategis bagi perusahaan. Kolaborasi ini memberikan peningkatan daya saing bagi perusahaan, khususnya dalam menangkap proyek-proyek eksternal di bidang perairan,” katanya.
Dalam kerja sama tersebut, lanjut Cholis, Waskita Precast (WSBP) dan TOA akan menggarap proyek-proyek konstruksi, khususnya di bidang perairan, saluran air limbah, pengerukan, reklamasi, pelabuhan, dan bangunan garis pantai.
Cholis menambahkan, kerja sama dengan TOA akan memperbesar peluang perusahaan mendapatkan proyek-proyek eksternal di luar induk usaha perseroan, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). Sehingga perusahaan meningkatkan presentasi proyek eksternal mencapai 79 persen, dan sisanya sebesar 21 persen dari proyek internal atau dari induk perusahaan.
Sebagaimana diketahui, WSBP saat ini telah menyelesaikan berbagai proyek besar yang menggunakan produk precast dan ready mix perseroan di antaranya Jalan Tol Benoa Bali, Jalan Tol Gempol-Pasuruan, Jalan Tol Gempol-Porong, serta Jalan Tol Pejagan-Pemalang paket 1 dan 2, LRT Palembang. Proyek besar lainnya yaitu Jalan Tol Becakayu, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jalur Khusus Busway Adam Malik, Underpass Palembang, Tol Cimanggis-Cibitung, Tol Cibitung-Cilincing, dan Tol Krian Legun di Bunder Manyar.
Berdasarkan laporan keuangan WSBP yang telah disampaikan kepada otoritas sebelumnya, per kuartal III/2020, WSBP mengalami kerugian atas tahun berjalan sebesar Rp1,14 triliun. Jika dibandingkan periode tahun sebelumnya WSBP berhasil membukukan laba Rp511,73 miliar.
WSBP berdalih, kerugian tersebut terjadi sejalan dengan penurunan pendapatan yang signifikan dari Rp5,49 triliun menjadi Rp1,44 triliun. Hingga kuartal III/2020, WSBP meraih kontrak baru senilai Rp1,49 triliun yang komposisinya terdiri atas kontrak internal atau grup Waskita Karya sebesar 32,7 persen dan eksternal 67,3 persen. One