Site icon Media Asuransi News

Jual Saham Treasury, Bukit Asam (PTBA) Untung Hampir 100%

Alat berat sedang mengeruk batu bara. | Foto: ist

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalihkan saham treasury sebanyak 303,1 juta lembar saham. Sebanyak 262,5 juta lembar saham atau 87% di antaranya, dibeli oleh PT Taspen, BUMN yang fokus di bidang asuransi dan jaminan sosial aparatur sipil negara (ASN), dengan nilai Rp598,5 miliar. 

Pembelian saham ini membuat kepemilikan Taspen atas saham PTBA meningkat dari yang sebelumnya 95,9 juta lembar atau 1%, menjadi 358,4 juta lembar atau 3%.

Baca juga: Aneka Tambang (ANTM) Catatkan Laba Rp1,16 Triliun

Saham treasury yang dialihkan ini merupakan saham yang dibeli kembali (buyback) oleh perseroan pada tanggal 2 September 2015 hingga 1 Desember 2015 dengan total realisasi pembelian kembali sebanyak 330.296.000 lembar saham.

Di tahun 2015, PTBA mengeluarkan Rp402,22 miliar untuk aksi buyback, yang mengindikasikan harga rata-rata Rp1.218 per saham. Karena pengalihan saham terakhir dilakukan di harga Rp2.280 per saham, perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari transaksi ini.

Langkah menjual saham tresuri melalui placement yang dilakukan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memberikan dampak positif bagi perusahaan. Hal ini membuat saham produsen batu bara pelat merah tidak terkoreksi akibat penjualan kembali saham tersebut. 

Baca juga: Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp1,82 Triliun

Melalui pengumuman resmi, mengungkapkan, telah terjadi pengalihan 303,15 juta saham treasury hasil buyback pada 2 September-1 Desember 2015 lalu. Saham tersebut dijual kepada 3 sekuritas BUMN: PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Bahana Sekuritas. 

Tidak disebutkan porsi pembelian masing-masing sekuritas tersebut. Yang pasti, harga pelaksanaannya adalah Rp2.280 per saham, atau harga penutupan pada perdagangan 21 September 2021. 

Harga tersebut juga lebih tinggi dari harga rata-rata penutupan selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan, yakni Rp2.197 per saham, sesuai ketentuan POJK No.2/2013.

Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana segar sebesar Rp691,18 miliar. Namun, jumlah ini belum memperhitungkan biaya placement dan pajak yang dikenakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Aha 

Exit mobile version