Media Asuransi – Kementerian Perindustrian menargetkan realisasi penanaman modal di sektor industri manufaktur pada tahun 2021 bisa naik mencapai Rp323,56 triliun. Optimisme ini didukung dengan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja dan membaiknya perekonomian dunia pasca-vaksinasi.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ada beberapa sektor yang masih jadi primadona para investor untuk menanamkan modalnya pada tahun ini, antara lain industri makanan dan minuman, logam dasar, otomotif, serta elektronik. Termasuk di antaranya pengembangan investasi di industri farmasi dan alat kesehatan.
“Secara khusus, meningkatnya investasi di sektor industri logam sejalan dengan keinginan Pemerintah memperkuat hilirisasi industri, dan pembatasan ekspor mineral justru mendorong peningkatan investasi di sektor tersebut. Di mana, sektor-sektor tersebut merupakan prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0,” kata kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan tertulisnya, Selasa malam, 26 Januari 2021.
Baca Juga:
- Mampu Berdaptasi dengan Cepat, UMKM dan Koperasi Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional
- Perkuat GCG, IFG Gandeng BPKP
Dalam catatan Kemenperin, sektor industri masih konsisten memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional melalui realisasi penanaman modal. Kementerian Perindustrian mencatat, sektor industri berhasil memposisikan diri dengan capaian sebesar 33 persen atau Rp272,9 triliun dari total investasi investasi nasional yang mencapai Rp826,3 triliun pada 2020.
Sepanjang tahun 2020, investasi manufaktur mampu menunjukkan geliat positif, meskipun di tengah terpaan yang cukup berat akibat pandemi Covid-19. Terlebih dalam realisasinya, investasi secara nasional pada tahun 2020 mampu melampaui target yang dipatok sebesar Rp817,2 triliun atau menembus 101,1 persen.
“Ini capaian yang sangat luar biasa di tengah kondisi pandemi. Bahkan, investasi sektor industri mampu tumbuh double digit,” katanya.
Menurut Agus, kepercayaan diri pelaku industri nasional terus berekspansi, hal ini terlihat dalam realisasi penanaman modal sektor industri di tanah air tumbuh 26 persen, dari tahun 2019 yang mencapai Rp216 triliun menjadi Rp272,9 triliun pada 2020. Sementara, capaian penanaman modal dalam negeri (PMDN) sektor manufaktur pada tahun 2020 sebesar Rp82,8 triliun atau tumbuh 14 persen dibandingkan tahun 2019 yang menembus Rp72,7 triliun.
“Kami memberikan apresiasi kepada pelaku industri atas komitmennya merealisasikan investasinya di Indonesia. Dimana , investasi industri lokal mampu berkontribusi hingga 20 persen dari total nilai PMDN sebesar Rp413,5 triliun pada tahun 2020,” katanya.
Baca Juga:
- Presiden Lantik Lima Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi
- Kemenhub Perpanjang Pengetatan Perjalanan Dalam Negeri Dan Internasional
Menurutnya, Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi bagi para pelaku industri global. Hal ini terlihat dari capaian penanaman modal asing (PMA) sektor manufaktur pada tahun 2020 sebesar Rp190,1 triliun atau tumbuh 33 persen dibanding capaian tahun 2019 yang menyentuh Rp143,3 triliun. Realisasi investasi industri global tersebut berkontribusi hingga 46,1 persen dari total nilai PMA sebesar Rp412,8 triliun pada tahun 2020.
“Pemerintah bertekad untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif di tanah air melalui implementasi berbagai kebijakan strategis, seperti memberikan insentif dan kemudahan izin usaha bagi para pelaku industri,” ungkap Agus.
Agus menambahkan, investasi di sektor industri memberikan efek yang luas bagi perekonomian nasional, diantaranya berdampak pada peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, dan devisa dari ekspor.
Berdasarkan data BKPM, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya merupakan sektor manufaktur yang memberikan kontribusi terbesar dalam realisasi nilai investasi pada tahun 2020, dengan menggelontorkan dananya sebesar Rp94,8 triliun atau menyumbang hingga 11,5 persen.
“Kami akan all out agar kinerja sektor industri manufaktur bisa bangkit kembali di tengah masa pandemi saat ini. Capaian angka investasi ini membuat kami optimistis bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun loncatan bagi upaya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya. One