Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Multipolar Technology Tbk yang diselenggarakan di Jakarta, 27 April 2017, menyetujui laporan tahunan tahun 2016 dengan pembagian dividen sebesar Rp59,06 miliar. Pada tahun lalu, perseroan berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp246,46 miliar, naik 5,26 persen dari Rp234,15 miliar di tahun 2015. Laba bersih juga mengalami pertumbuhan sebesar 33,90 persen, dariRp97,21 miliar di tahun 2015 menjadi Rp130,17 miliar pada tahun lalu.
Direktur Keuangan Mulitipolar Hanny Untar mengungkapkan bahwa RUPS ini juga menyepakati pembagian dividen tunai atas 1.875.000 saham dengan harga Rp31,50 per sahamnya. Dividen ini setara dengan 40 persen dari total laba yang diatribusikan kepada entitas induk perusahaan di tahun 2016. “Sisa dana laba bersih setelah penyisihan dana cadangan sebesar Rp88,56 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha,” ungkapnya saat jumpa pers selepas RUPS.
Hanny juga mengatakan bahwa pada tahun 2017 ini perseroan akan menggenjot pertumbuhan anak usaha. Perusahaan juga akan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp123 miliar untuk mendukung ekspansi anak usaha. “Dari total investasi 2017 itu, sebesar 88 persen dialokasikan untuk anak usaha PT Visionet Data Internasional (VDI) dan sebesar Rp17 miliar untuk PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), sisanya untuk bisnis perseroan,” ujarnya.
Hanny menambahkan bahwa pada tahun 2017 kontribusi VDI terhadap total pendapatan induk usaha diharapkan dapat mencapai 22-25 persen, meningkat dari tahun sebelumnya berkisar 20 persen. Sedangkan kontribusi GTN ditingkatkan dari saat ini yang masih lima persen. “Untuk pendanaan Capex, berasal dari modal sendiri (equity) sebesar 25 persen selebihnya 75 persen dari pinjaman perbankan,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Direktur Multipolar Wahyudi Chandra juga mengungkapkan kebanggaannya atas kinerja positif yang diraih perseroan di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil. Sektor keuangan sebagai salah satu core industry dari perseroan, merupakan kontributor utama daripendapatan, disusul sektor telekomunikasi. Sektor komersial juga makin tumbuh dari tahun ke tahun, seperti sektor ritel dan distribusi, manufaktur dan migas yang sudah melek teknologi untuk mendukung efisiensi operasionalnya. “Kami bangga perseroan tetap mampu menunjukkan kinerja positif di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil, dengan terus mendorong penjualan solution dan services yang kami fokuskan sejak 2015,” katanya.
Wahyudi menambahkan, sambil terus mengembangkan sektor komersial, perseroan juga makin fokuspada layanan yang memudahkan pelanggan saling terhubung dengan institusi lain dalam ekosistem digital. Hal itu dilakukan melalui pemanfaatan konvergensi teknologi seperti Cloud, Big Data dan Analytics, Security,Mobility, layanan Business Process Management dan Digital Marketing,” tambahnya. Fir