Media Asuransi – PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan penurunan laba bersih sepanjang tahun 2020 sebesar 46,93 persen menjadi Rp6 triliun. Padahal, di akhir 2019, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp11,31 triliun. Terdepresinya laba bersih perseroan dikontribusi menurunnya penjualan di semua lini bisnis perseroan sehingga berimbas pada menurunnya pendapatan bersih sebesar 28,52 persen di akhir kuartal IV/2020.
Manajemen PT United Tractors Tbk (UNTR) mengatakan, pendapatan bersih Perseroan di kuartal IV/2020 tercatat sebesar Rp60,34 triliun atau turun 28,52 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp84,43 triliun, dengan laba per saham dasar Rp1.609.
“Menurunnnya pendapatan bersih perseroan diikuti oleh menurunnya penjualan barang dan dari pihak ketiga serta pendapatan jasa dan dari pihak ketiga,” kata Manajemen dikutip Media Asuransi dalam Keterbukaan Informasi kepada Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat 26 Februari 2021.
Baca Juga:
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Catatkan Laba Bersih US$82,81 juta
- Adi Sarana Armada (ASSA) dapat Kredit Rp275 M dari BTPN
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dapat Pinjaman Rp1,5 Triliun
- PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) Siapkan Proyek Strategis di 2021
Manajemen memaparkan, pada penjualan barang tercatat Rp61,03 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp75,30 miliar. Kemudian, pendapatan dari pihak ketiga (mesin konstruksi, penambangan batubara, penambangan emas dan industri konstruksi) tercatat Rp27,61 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp38,72 triliun. Pendapatan jasa juga tercatat Rp264,07 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp394,55 miliar.
“Penurunan juga terjadi pada pendapatan dari pihak ketiga (kontraktor penambangan, mesin konstruksi dan industri konstruksi) tercatat Rp32,40 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp45,24 triliun, dengan total pendapatan jasa Rp32,67 triliun,” ungkapnya.
Manajemen juga mencatat terjadinya penurunan beban pokok pendapatan di kuartal IV/2020 menjadi Rp47,35 triliun, padahal di periode yang sama tahun sebelumnya Rp63,19 triliun. Dari sisi beban umum dan administrasi perseroan juga mengalami penurunan menjadi Rp3,35 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,58 triliun.
Di sisi lainnya, lanjut Manajemen beban penjualan mengalami kenaikan menjadi Rp1,34 triliun dari sebelumnya Rp1,03 triliun. Selain itu, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi perseroan pada tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi Rp18,55 triliun dari sebelumnya Rp9,43 triliun. Lalu, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi mengalami penurunan menjadi Rp2,59 triliun dari sebelumnya Rp9,75 triliun.
“Perseroan juga mencatatkan liabilitas sebesar Rp36,65 triliun dan ekuitas Rp63,14 triliun. Adapun total aset perseroan menurun menjadi Rp99,80 triliun dibanding tahun 2019 sebesar Rp111,71 triliun,” pungkas manajemen. One