Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa 1 Desember 2020, diperkirakan berpotensi melemah dengan menguji level support 5.500.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG berpotensi melanjutkan pelemahannya setelah break out support MA5 yang menjadi support kuat selama bulan November.
Dia menjelaskan, pola wave 3 dari cycle elliot wave terlihat berakhir dan mencoba membentuk wave 4 yang memiliki target ideal secara FR di kisaran 5.500. Indikator stochastic dead-cross pada area oversold dengan indikator MACD yang mulai terlihat divergence negatif pada zona overvalue. “Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi melemah menguji support MA20 di kisaran 5.500 dengan support resistance 5.500-5.660,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Selasa 1 Desember 2020.
Menurutnya, saham-saham yang mulai dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ACES, ASII, BBCA, CPIN, ERAA, dan KLBF.
Kemarin, IHSG (-2,95%) turun mendekati tiga persen sebesar 170,92 poin ke level 5.612,42 setelah sempat tertekan hingga lebih dari 3 persen. Saham-saham di sektor Infrastruktur (-5,00%), Aneka Industri (-3,92%) dan Keuangan (-3,31%) turun yang paling membebani. Lanjar menjelaskan, investor terlihat melakukan balancing portofolio di akhir bulan November guna menyambut akhir tahun yang masih dihantui ketidakpastian vaksinasi. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp2,69 triliun rupiah dengan saham-saham berkapitalisasi besar menjadi yang terbanyak dijual.
Sementara itu, awal pekan yang juga menjadi akhir bulan November 2020 indeks saham Asia kompak terkoreksi. Indeks Nikkei (-0,79%), TOPIX (-1,77%), Hang Seng (-2,06%) dan CSI300 (-0,41%) turun mengiringi indeks berjangka As yang juga terperosok. Harga minyak turun setelah menteri OPEC+ gagal mencapai kesepakatan tentang pemotongan produksi untuk menjadi pasokan minyak.
Adapun, Bursa Eropa membuka perdagangan dengan terkonsolidasi. Indeks CAC40 (-0,09%) tertekan sedangkan indeks Eurostoxx (+0,035), FTSE (+0,28%) dan DAX (+0,37%) naik mengiringi bursa Asia yang terkoreksi di akhir bulan. Persetujuan darurat dalam vaksinasi di AS yang belum menjumpai titik terang menjadi ketidakpastian dalam sentimen. Minyak turun di bawah U$45 per barel di New York pada hari Senin. Pertemuan informal para menteri OPEC + tidak mencapai kesepakatan tentang apakah akan menunda peningkatan produksi minyak bulan Januari.
“Sentimen selanjutnya investor akan menanti data indeks PMI manufaktur di dalam negeri dengan ekspektasi membaik pascaomnibus law Cipta Kerja mulai terealisasi serta tingkat inflasi yang akan menilai keputusan bank Indonesia menurunkan suku bunga BI7DRR dibawah 4% sudah tepat,” jelas Lanjar. ACA