Site icon Media Asuransi News

LPI 2020 Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Nasional Mulai Melambat sejak Triwulan I/2020

Media Asuransi – Dalam Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2020, Bank Indonesia (BI) membeberkan sejumlah fakta perkembangan ekonomi di tahun 2020. Dalam buku Laporan Tahunan Bank Indonesia terdapat sejumlah tekanan yang dihadapi Indonesia pasca diumumkannya penemuan pertama kasus Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 pada Maret 2020 lalu.

Bank Indonesia menyebut, laporan tersebut mengacu pada pasal 58 ayat 6 Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2009. Dimana, setiap awal tahun anggaran, Bank Indonesia wajib menyampaikan informasi kepada masyarakat yang memuat evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan moneter pada tahun sebelumnya, serta rencana kebijakan moneter dan penetapan sasaran moneter untuk tahun yang akan datang dengan mempertimbangkan sasaran laju inflasi serta perkembangan kondisi ekonomi dan keuangan.

“Publikasi laporan tersebut sebagai perwujudan akuntabilitas dan transparansi BI sebagaimana diamanatkan dalam UU Bank Indonesia. Sehingga dapat mendukung optimisme perekonomian, sekaligus menyediakan rujukan publikasi yang berkualitas dan terpercaya,” Kata Gubernur BI Perry Warjiyo sebagaimana disampaikan dalam Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2020, Rabu, 27 Januari 2021.

Baca Juga:

Tradisi Laporan Tahunan Bank Indonesia (LTBI) 2020 merupakan lanjutan dari serangkaian tahapan yang diawali pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) pada 3 Desember 2020, dilanjutkan dengan publikasi LPI 2020 dan LTBI  2020. “Mempercepat penerbitan kedua laporan tersebut pada Januari 2021 dengan tujuan untuk memberikan arah ekonomi dan kebijakan ke depan kepada seluruh pelaku ekonomi,” jelas Perry.

Untuk diketahui, dalam buku Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2020, Bank Indonesia mencatatkan adanya penurunan ekonomi yang semakin merosot sejak triwulan II/2020 pascadiumumkannya kasus pertama di Indonesia  pada Maret 2020 lalu. “Penurunan tajam pertumbuhan ekonomi terjadi pada triwulan II/2020, meskipun secara bulanan penurunan telah terjadi sejak Maret 2020.” 

Dalam laporan tersebut, BU menyebut bahwa pada triwulan I/2020, pertumbuhan ekonomi nasional tercatat melambat menjadi 2,97 persen (yoy). Perekonomian nasional pun mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen pada triwulan II-2020. Lalu pada triwulan III/2020, perekonomian nasional kembali mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen.

Baca Juga:

Penurunan pendapatan dan transaksi ini terjadi akibat mobilitas yang terbatas dan menyebabkan konsumsi rumah tangga turun signifikan pada semester pertama. Kegiatan investasi juga turun tajam akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sehingga beberapa proyek konstruksi baik Pemerintah maupun swasta tertunda. Dari sisi konsolidasi yang dilakukan korporasi seiring lemahnya permintaan domestik juga mengakibatkan rencana investasi korporasi tertunda.

Sementara itu, realisasi belanja Pemerintah masih terbatas pada semester I 2020. Ini terjadi akibat adanya hambatan dalam realisasi anggaran. Sehingga mengakibatkan dorongan belanja Pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi juga terbatas. Di sisi ekspor, kinerja hampir seluruh ekspor barang terdampak oleh pelemahan permintaan negara tujuan. Meskipun demikian, kinerja beberapa komoditas ekspor manufaktur masih tercatat membaik sejalan dengan pemulihan permintaan dari China yang lebih cepat. Ekspor jasa juga terkontraksi sangat dalam akibat penurunan jumlah wisatawan mancanegara (wisman). Terutama dari Tiongkok dan Eropa, karena penyebaran virus dan pembatasan wisman masuk ke Indonesia. One

 

Exit mobile version