Media Asuransi – Dampak dari pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal 2020 hingga saat ini telah mempengaruhi kinerja hampir seluruh industri termasuk kinerja dari industri perasuransian. Presiden Direktur PT Maskapai Reasuransi Indonesia (Marein), Yanto Jayadi Wibisono, menyatakan bahwa Marein telah melakukan antisipasi dan menyiapkan sejumlah strategi menghadapi adanya perubahan yang terjadi akibat dampak pandemi Covid-19.
“Tingginya kasus Covid-19 selama tahun 2020 turut memberikan dampak penurunan daya beli masyarakat terhadap produk asuransi dan meningkatnya jumlah pembayaran klaim sehingga memengaruhi industri reasuransi. Perseroan mencatatkan pendapatan premi yang mengalami penurunan menjadi Rp2,6 triliun atau turun 3,9% dibandingkan 2019. Sementara pembayaran klaim di tahun 2020 meningkat hingga 5,5% atau menjadi Rp1,6 triliun,” kata Yanto Jayadi Wibisono dalam public expose Marein yang diadakan secara daring, Rabu, 16 Juni 2021.
|Baca juga: Ifwanto Davis: Kapasitas Reasuransi Nasional Perlu Ditingkatkan untuk Dorong Peran Adjuster Lokal
Hal ini diperkuat oleh Direktur Kepatuhan Marein, Tamara Arista Salim, yakni bahwa perseroan memiliki sejumlah strategi untuk terus memacu laju bisnis, meski pandemi Covid-19 masih belum berakhir hingga sekarang. Sejumlah insentif yang diberikan pemerintah diharapkan bisa memaksimalkan aktivitas ekonomi di tahun ini walau virus Corona belum 100 persen sirna di Tanah Air. “Strategi dalam rangka mempertahankan kinerja di 2020 masih akan kita pertahankan sebagai strategi di 2021 ini,” kata Tamara.
|Baca juga: Kuartal I/2021, Premi dan Klaim Reasuransi Turun
Strategi tersebut, lanjut Tamara, yakni, pertama peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kedua, penyempurnaan sistem manajemen risiko. Ketiga, menetapkan standar tinggi atas rasio keuangan. Keempat, distribusi portofolio secara berimbang. Kelima, orientasi pada customer satisfaction. Keenam penyempurnaan sistem teknologi informasi dan digitalisasi. Ketujuh, manajemen arus kas dan peningkatan cadangan sebagai langkah antisipatif atas dampak Covid-19. Wiek