Media Asuransi – PT Wijaya Wisesa Realty sebagai pemegang saham pengendali (PSP) dari emiten hotel PT Menteng Heritage Realty Tbk (HRME) telah menambah kepemilikan sahamnya menjadi 83,72 persen atau setara 4.98 miliar saham. Dalam aksi pembelian saham tersebut, PT Wijaya Wisesa Realty mengeluarkan dana sebesar Rp2,4 miliar untuk 48 juta saham di harga Rp50 per saham.
Direktur Utama PT Wijaya Wisesa Realty, Christofer Wibisono mengatakan transaksi yang dilakukannya merupakan Investasi dengan kepemilikan langsung. Dimana sebelumnya perusahaan telah menjadi pemegang saham pengendali HRME dengan 82,92 persen atau setara 4.94 miliar saham.
“Pembelian atas 48 juta saham HRME telah dilakukan pada 16 Februari 2021 dengan nilai transaksi mencapai Rp2,4 miliar,” kata Christofer dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Jumat 19 Februari 2021.
Baca Juga:
- Kalbe Farma (KLBF) Tandatangani Kerjasama Lisensi Dengan Genexine Bernilai US$1,1 Miliar
- Fokus Transformasi Bisnis, HK Metals Utama (HKMU) Tunjuk CEO Baru
- Bahana TCW Siap Terapkan Fasilitas AKSes bagi Investor Reksa Dana
- NH Sekuritas: IHSG Berpotensi Bearish pada Rentang 6.150-6250
Sebelumnya, PT Wijaya Wisesa Realty juga telah membeli sebanyak 274 juta saham HRME di harga Rp50 per saham pada 3 Februari 2021 lalu dengan nilai transaksi mencapai Rp13.71 miliar. Adapun tujuan transaksi beli sebanyak 4,602 persen saham itu sebagai investasi dan berstatus kepemilikan langsung.
Atas transaksi yang dilakukan oleh PT Wijaya Wisesa Realty di sepanjang awal tahun 2021 ini menjadikannya sebagai pemegang saham pengendali (PSP). Dimana, sebelumnya kepemilikan HRME dimiliki oleh PT Twin Investment. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan HRME adalah bergerak dalam bidang usaha perhotelan.
Saat ini, HRME mengoperasikan 1 buah hotel bintang lima dengan mengusung nama ”The Hermitage”. Bangunan ini memiliki nilai sejarah yang tinggi yang dulu bernama Telefoongebouw, yakni gedung pusat telekomunikasi peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1923. One