Media Asuransi – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi Buy pada PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dengan TP lebih rendah yaitu Rp2.900 (dari sebelumnya Rp3.450) seiring dengan prospek emiten rumah sakit ini di masa depan.
Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update yang dikutip Media Asuransi, Kamis 12 Agustus 2021, analis Mirae Sekuritas Joshua Michael mengatakan, laba bersih semester I/2021 MIKA tercatat Rp616 miliar (+113,3% yoy), yang sejalan dengan estimasi Mirae, tetapi di atas estimasi konsensus (50%/56% dari estimasi Mirae/konsensus). Pada kuartal II/2021 gross/EBITDA/net margin MIKA tercatat sebesar 52,8%/41,0%/25,2% (vs. 1Q21 sebesar 53,9%/43,8%/26,3%).
|Baca juga: Mirae Sekuritas Perkenalkan Semut League dalam HOTS Championship Season 5
Pendapatan konsolidasi MIKA semester I/2021 sebesar Rp2,4 triliun, juga sejalan dengan estimasi Mirae, tetapi di atas estimasi konsensus (52%/57% dari pendapatan/konsensus Mirae). Pendapatan non-Covid-19 mulai meningkat dari Rp374 miliar di 1Q21 menjadi Rp396 miliar di 2Q21 (+6,0% qoq), berkontribusi 51% terhadap total pendapatan rawat inap 2Q21 (vs 46% di 1Q21).
Jumlah hari rawat inap/kunjungan rawat jalan 2Q21 181.000/582.000 (vs 1Q21: 184.000/566.000). Pendapatan per hari rawat inap 2Q21 rata-rata Rp4,3 juta (vs 1Q21: Rp4,4 juta). Pendapatan per kunjungan rawat jalan 2Q21 rata-rata Rp703.000 (vs 1Q21: Rp690.000).
“Kami merevisi jumlah hari rawat inap/pendapatan per hari rawat inap FY21F dari 662.000/Rp4,4 juta menjadi 748.000/Rp4,4 juta karena kasus Covid-19 di bulan Juli jauh lebih tinggi dari asumsi kami sebelumnya. Kami juga merevisi jumlah kunjungan rawat jalan/pendapatan per kunjungan rawat jalan FY21F dari 2,27 juta/Rp609.000 menjadi 2,25 juta/Rp723.000. Kami merevisi naik pendapatan dan laba bersih FY21F dari Rp4,6 triliun/Rp1,24 triliun menjadi Rp4,9 triliun/Rp1,31 triliun.
|Baca juga: Pandemi Masih Merebak, Mirae Turunkan Rekomendasi Unilever (UNVR) Jadi Sell
Joshua menjelaskan pandemi menunda permintaan perawatan penyakit kronis. Karena pengobatan yang tertunda lebih lanjut dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, permintaan tersebut harus dialihkan ke tahun 2022 dan seterusnya. “Karena itu, kami merevisi naik jumlah hari rawat inap/pendapatan per hari rawat inap FY22F dari 592.000/Rp3,8 juta menjadi 725.000/Rp3,8 juta. Kami juga merevisi jumlah kunjungan rawat jalan/pendapatan per kunjungan rawat jalan FY22F dari 2,49 juta/Rp492.000 menjadi 2,50 juta/Rp538.000. Kami merevisi naik pendapatan FY22F dan laba bersih dari Rp3,5 triliun/Rp793 miliar menjadi Rp4,1 triliun/Rp909 miliar.
“Karena kami merevisi laba bersih FY21-22F kami maka kami mempertahankan rekomendasi Buy kami di MIKA, tetapi dengan TP lebih rendah yaitu Rp2.900 (dari sebelumnya Rp3.450).” Aca