Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak melemah seiring dengan meningkatnya yield obligasi pemerintah AS.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra , menjelaskan bahwa rupiah mungkin masih melemah hari ini terhadap dolar AS dengan meningkatnya yield obligasi pemerintah AS.
“Peningkatan yield ini mungkin dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap inflasi di AS dan ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga acuan AS yang lebih cepat dari proyeksi. Yield obligasi tenor 10 tahun kembali menembus ke atas 1,6% setelah sekitar 1 bulan bertahan di bawah kisaran tersebut. Peningkatan yield ini bisa mendorong penguatan dolar AS,” jelasnya kepada Media Asuransi, Selasa, 4 Januari 2022.
| Baca juga: Rupiah di Level Rp14.265 per dolar AS Saat Akhir Tahun 2021
Di sisi lain, jelasnya, minat pasar terhadap aset berisiko juga terlihat meningkat. Indeks saham Asia terlihat bergerak positif pagi ini mengikuti penutupan positif indeks saham AS. Sentimen terhadap risiko yang meninggi ini bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah. “Hari ini kisaran pergerakan rupiah antara Rp14.230-Rp14.280 per dolar AS.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditransaksikan melemah 0,02% ke level Rp14.265 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,06% ke level Rp14.270 per dolar AS.