Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT PG Rajawali I (PGRI) dan Medium Tem Notes (MTN) I PT PG Rajawali 1 Tahun 2018 menjadi “idBBB-” dari “idBBB+”. Pada saat yang sama, kami merevisi outlook Perusahaan menjadi “CreditWatch dengan implikasi negatif”.
“Penurunan peringkat mencerminkan peningkatan risiko pembayaran terhadap MTN I PT PG Rajawali 1 Tahun 2018 Seri A sebesar Rp250 miliar dan MTN I PT PG Rajawali 1 Tahun 2018 Seri B sebesar Rp250 miliar yang masing-masing akan jatuh tempo pada 17 Mei 2021 dan 31 Mei 2021,” tulis Pefindo melalui keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Jumat (16/4/2021).
Baca juga: Pefindo Tegaskan Peringkat Pelabuhan Indonesia IV idAA dan Outlook Stabil
Perusahaan memiliki sumber daya keuangan yang terbatas dengan posisi kas pada 31 Maret 2021 sebesar Rp10,1 miliar dan fasilitas pinjaman modal kerja yang belum digunakan sekitar Rp200 miliar, yang Pefindo anggap tidak memadai untuk melunasi MTN yang akan jatuh tempo.
“Saat ini PGRI sedang berusaha mendapatkan tambahan pinjaman bank sebagai salah satu sumber pembayaran MTN tersebut. Keterlambatan PGRI dalam memperoleh fasilitas pinjaman bank dapat memicu potensi penurunan peringkat lebih jauh, yang mencerminkan meningkatnya kekhawatiran atas kemampuan PGRI dalam melunasi MTN yang akan jatuh tempo secara tepat waktu. Penambahan utang lebih besar dari yang diproyeksikan.”
Baca juga: Outlook Panorama Sentrawisata (PANR) Dinaikkan Jadi Stabil
Realisasi utang yang lebih tinggi dan/atau penurunan profil keuangan karena arus kas dan/atau profitabilitas yang lebih lemah dari perkiraan, yang berasal dari perlambatan besar dalam kinerja bisnis Perusahaan dan penurunan harga gula juga dapat memicu penurunan peringkat. Namun, prospek dapat direvisi menjadi stabil dan/atau peringkat dinaikkan apabila PGRI dapat menyelesaikan masalah pembayaran utang MTN, dan disertai dengan perbaikan pada indikator operasional dan keuangan secara berkelanjutan.
Baca juga: Peringkat Indonesia Eximbank (LPEI) Ditegaskan idAAA
Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi. Tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.
PGRI adalah anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang bergerak dalam produksi dan pengolahan tebu. Didirikan pada tahun 1995 sebagai hasil penggabungan dua pabrik gula di Jawa Timur – Krebet Baru di Malang dan Rejo Agung Baru di Madiun – PGRI memiliki fasilitas produksi dengan kapasitas masing-masing sebesar 11.403 dan 5.237 ton tebu per hari (TCD). Fasilitas tersebut melayani 29.136 hektar (ha) perkebunan tebu, yang didominasi oleh petani lokal. Pada 31 Maret 2021, PGRI dimiliki oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (99,999%) dan PT Rajawali Nusindo (0,001%). Aca