Site icon Media Asuransi News

Peringkat Keuangan Syariah Indonesia Naik ke Posisi 4

    Peringkat Keuangan Syariah Indonesia saat ini berada di posisi keempat di dunia, atau melonjak tajam dari posisi ke-10 tahun lalu. Hal ini terjadi karena pemerintah telah menyusun roadmap atau master plan 2019-2024 pengembangan ekonomi serta keuangan syariah yang cukup detail. “Perkembangan keuangan syariah di Indonesia cukup pesat dalam satu tahun terakhir. Apalagi pemerintah telah menyusun roadmap keuangan syariah 2019-2024. Ini yang membuat peningkatan peringkat posisi Indonesia dalam satu tahun. Ini lompatan cukup baik,” kata Proposition Manager at Islamic Finance Team Revinitiv Thomson Reuters Shaima Hassan dalam jumpa pers Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) sebagai rangkaian acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta, 12 November 2019.

   Shaima Hassan juga menjelaskan bahwa regulasi yang pemerintah Indonesia buat dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah pun cukup kuat. Mulai dari sertifikasi halal hingga mandatori untuk spin off dari unit-unit syariah perbankan. Jadi, Indonesia masih memiliki ruang untuk menumbuhkan keuangan syariah yang saat ini masih berada di kisaran lima persen serta total aset yaang mencapai 86 miliar dolar AS. “Sebenarnya, Indonesia banyak melakukan kegiatan tentang ekonomi syariah, namun sifat masih terbatas dan kurang banyak publikasi sehingga dunia kurang mengetahuinya. Selain itu, masih terbatasnya kemampuan pelaku industri keuangan syariah dalam membiayai proyek-proyek besar seperti infrastruktur. Pelaku industri keuangan syariah harus cepat memanfaatkan perkembangan instruktur di Indonesia yang cepat guna meningkatkan market share,” tandasnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif KNKS Ventje Rahardjo menyampaikan bahwa peningkatan peringkat tersebut merupakan apresiasi dari pihak global terhadap kerja keras pemerintah bersama seluruh pelaku industri terkait dalam mengembangkan ekonomi syariah. “Ini merupakan apresiasi dari pelaku indsutri global, dan kami masih terus meningkatkan upaya guna terus mencapai posisi yang lebih tinggi. KNKS juga tengah merencanakan pembentukan bank investasi syariah dalam rangka memperluas ekosistem keuangan syariah akan mulai terealisasi pada 2020. Bank investasi syariah sedang dikerjakan, tahun depan sudah mulai punya dan bergerak, kita inginnya cepat,” katanya.

    Ventje menambahkan, bank investasi syariah diperlukan agar dapat membiayai proyek dengan struktur pembiayaan yang nilainya besar, misalnya untuk proyek pembangunan infrastruktur. Hingga saat ini, baik bank umum syariah (BUS) maupun unit usaha syariah (UUS) sudah mulai banyak yang masuk ke sektor infrastruktur, di antaranya melalui skema sindikasi untuk proyek jalan tol dan pembelian sukuk yang diterbitkan oleh pemerintah. “Saat ini sudah ada pembiayaan melalui sindikasi, tetapi bentuk bank investasi ini akan membuat pembiayaan proyek-proyek strategis tersebut lebih kuat,” tuturnya. Edi

Exit mobile version