Site icon Media Asuransi News

Perusahaan Gas Negara (PGAS) Bukukan Penjualan US$733,15 juta di Kuartal I/2021

Ilustrasi PGN. | Foto: Ist

Media Asuransi – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN berhasil membukukan penjualan di kuartal I/2021 sebesar US$733,15 juta. Sejalan dengan pendapatan tersebut, perseroan mencatatkan laba operasi sebesar US$95,90 juta dan EBITDA sebesar US$ 191,24 juta.

Direktur Keuangan PGN, Arie Nobelta Kaban, mengatakan bahwa sepanjang kuartal I/2021 perseroan berhasil meningkatkan laba yang didistribusikan ke induk usahanya mencapai US$61,5 juta atau meningkat 28,93 persen dibandingkan periode yang sama pada kuartal I/2020 sebesar US$47,7 juta.  

Baca juga: Pangkas Rugi 99,22 persen, Kinerja HERO Kuartal I/2020 Membaik

Menurut Arie, posisi keuangan konsolidasian perseroan per 31 Maret 2021, tetap menunjukkan posisi keuangan yang terjaga dengan total aset sebesar US$7,52 miliar, total liabilitas US$4,50 miliar, dan total ekuitas US$3,02 miliar, serta rasio lancar (perbandingan aset lancar dengan liabilitas jangka pendek) sebesar 1,8 kali. Angka tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek, masih baik.

“PGN yang merupakan subholding gas PT Pertamina (Persero) terus mengoptimalkan penyaluran gas bumi di masa pemulihan ekonomi nasional. Berangkat dari komitmen tersebut, kinerja penjualan gas bumi PGN mengalami peningkatan sejak bulan Januari sampai Maret 2021 di atas target,” kata Arie dalam siaran tertulis di Jakarta, Senin, 3 Mei 2021.

Baca juga: Multipolar (MLPT) Tebar Dividen Rp215,63 Miliar

Arie mengungkapkan, secara grup pencapaian rata-rata penjualan gas bumi sampai Maret 2021 tercatat sebesar 916 BBTUD atau meningkat 7,86 persen di atas target kuartal I/2021, dengan rincian penjualan gas di PGN sebesar 835 BBTUD dan PT Pertagas sebesar 81 BBTUD. “Peningkatan didorong oleh pertumbuhan konsumsi gas bumi karena operasional pelanggan mulai rebound di sektor pembangkit listrik dan industri ritel. Saat ini PGN telah melayani lebih dari 495.000 pelanggan di sektor rumah tangga, UMKM, industri, dan pembangkit listrik,” katanya.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Syahrial Mukhtar, menambahkan bahwa pada kuartal I/2021, perseroan masih menghadapi ketidakpastian kondisi global dan nasional akibat pandemi Covid-19.  Namun demikian, perseroan tetap dapat menjaga kinerja melalui upaya-upaya strategis.  

Baca juga: Rasio Pembayaran Dividen 35 persen dari Laba Bersih Tahun 2020

“Prospek permintaan gas bumi yang masih menjanjikan ke depan. Sesuai studi diperkirakan akan ada peningkatan permintaan sampai sekitar 550 juta ton per tahun pada tahun 2030, PGN akan berupaya untuk meningkatkan ekspansi bisnis LNG termasuk LNG ritel,” jelasnya.

Syahrial menjelaskan, perseroan memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola bisnis gas nasional untuk memenuhi kebutuhan gas domestik. LNG akan berperan semakin besar untuk menjaga keandalan pasokan gas untuk konsumen. Ke depan, PGN akan membangun infrastruktur dan aset-aset yang dibutuhkan untuk mengelola LNG ritel.

“Untuk pasar domestik, bisnis LNG akan memiliki kontribusi besar melalui proyek konversi BBM ke LNG untuk pembangkit listrik PLN dan wilayah-wilayah yang belum terjangkau pipa gas, khususnya di wilayah timur Indonesia. Sedangkan, untuk pasar luar negeri, perusahaan juga tengah melakukan pendekatan dengan pemain LNG di negara-negara target yaitu Filipina, Myanmar, Vietnam, dan Thailand,” pungkasnya. One

 
Exit mobile version