Total peserta terdaftar BPJS Ketenagakerjaan hingga akhir tahun 2018 mencapai 50,7 juta pekerja dengan kepesertaan aktif 30,5 juta pekerja, melampaui target awal 29,6 juta pekerja. Sementara itu, ada 20,2 juta peserta yang tidak aktif atau tidak membayar iuran. Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan E Ilyas Lubis mengatakan bahwa sudah mengusahakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat pekerja agar program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan dapat diperoleh semua pekerja Indonesia.
Khusus kinerja kepesertaan aktif segmen penerima upah (PU), pada 2018 mencatatkan peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya sebesar 3,4 juta dari 2017. Sementara tren tahun-tahun sebelumnya kenaikan rata-rata kepesertaan sebanyak 1,2 juta pekerja aktif. “Salah satu kunci peningkatan positif kepesertaan aktif BPJS Ketenagakerjaan ini adalah dengan menggagas kerja sama strategis antara pemerintah pusat dan daerah,” kata Ilyas dalam keterangan resmi, 7 Januari 2019.
Kerja sama tersebut didorong juga dengan pemberian apresiasi khusus kepada kepala daerah dan provinsi yang telah memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program perlindungan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan. Di sisi lain, salah satu faktor yang mendukung peningkatan kepesertaan pada pekerja segmen Bukan Penerima Upah (BPU) adalah munculnya inisiatif agen Penggerak Jaminan Sosial (Perisai).
Perisai terbukti mampu mendorong peningkatan kepesertaan pada sektor BPU. Hasilnya, kepesertaan yang di gaet oleh Perisai mencapai 530.000 orang dari 3.700 agen aktif. “Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai seluruh target agar manfaat yang kami berikan kepada peserta bisa optimal untuk kebaikan seluruh pekerja di Indonesia,” ujar Ilyas. Ken