Media Asuransi – Kenaikan harga komoditas nikel sebesar 1,87% pada akhir pekan lalu dinilai berdampak positif bagi kinerja harga saham penambang nikel yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Melalui Market comment, Analis Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya, memaparkan bahwa IHSG ditutup menguat 0,4% pada Jumat lalu dipimpin oleh penguatan di sektor keuangan (ARTO, BBRI, BRIS, BBNI). Sejalan dengan itu pemerintah memutuskan untuk memperpanjang PPKM darurat hingga akhir Juli.
|Baca juga: Pajak Emas Dihapus, Aneka Tambang (ANTM) Berpotensi Cuan Besar
“Harga komoditas nikel naik 1,87% Jumat lalu dan telah melampaui level US$19.000/ton. Hal ini seharusnya positif bagi kinerja harga saham penambang nikel. Kami menegaskan kembali Top Picks kami di pertambangan, yaitu ANTM, dan INCO karena kami pikir ANTM dan INCO dapat mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga nikel,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa Indeks ekuitas AS berakhir lebih rendah Jumat lalu, menghentikan kenaikan beruntun selama tiga minggu. Indeks ekuitas AS menghapus kenaikan awal sesi, berasal dari data penjualan ritel, dimana sentimen konsumen yang mengecewakan berkontribusi pada kekhawatiran baru seputar pertumbuhan ekonomi. Penjualan ritel secara tak terduga meningkat 0,6% pada bulan Juni (vs penurunan 1,7% pada bulan Mei).
|Baca juga: Laba Bersih Antam Melonjak Hampir 500 persen
Selain itu, sentimen konsumen AS secara mengejutkan memburuk ke level terendah pada lima bulan terakhir, di bulan Juli karena survei responden menaikkan ekspektasi inflasi jangka pendek mereka ke level tertinggi sejak Agustus 2008. Yield treasury AS 10 tahun turun 1 bps menjadi 1,29%, mencatatkan penurunan secara 3 minggu berturut. Aca