Media Asuransi – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menerbitkan surat utang global (global bond) senilai US$350 juta dengan tingkat kupon 5,375 persen, jatuh tempo pada 2026. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Singapura (SGX) dalam format Sustainability-Linked Bond (SLB) dan telah meraih peringkat sementara BB- oleh Standard & Poor’s dan BB- oleh Fitch.
Direktur Japfa Comfeed Indonesia, Tan Yong Nang, mengatakan bahwa SLB ini merupakan penerbitan obligasi ketiga perseroan. Penerbitan obligasi kali ini berhasil mendapat respons positif yang yang baik dari pasar. Catatan baik tersebut merupakan cerminan dari pendekatan keuangan perseroan yang berhati-hati, dengan profil utang yang seimbang dan pengelolaan belanja modal yang efisien.
“Perseroan terus memberikan hasil yang solid bahkan di tengah kondisi yang menantang akibat Covid-19. SLB adalah katalis tambahan untuk mencapai target keberlanjutan kami dan kesempatan bagi investor dan pemangku kepentingan kami, bermitra dengan kami untuk mendorong perubahan menuju masa depan yang berkelanjutan,” kata Tan Yong Nang dalam siaran tertulisnya di Jakarta, Rabu ,17 Maret 2021.
Baca Juga:
- 2 Bulan Krakatau Steel (KRAS) Catatkan Ekspor 312.000 Ton
- Akbar Indo Makmur Stimec (AIMS) Targetkan Pendapatan Rp36,7 Miliar
- Sejahtera Bintang (SBAT) & LDA Capital Jajaki Kerja Sama Investasi Rp125 Miliar
- PP Properti (PPRO) Berencana Terbitkan Obligasi Rp500 Miliar
Menurut Tan Yon Nang, hasil dari penerbitan global bond ini akan digunakan untuk membayar kembali (refinancing) surat utang senilai US$250 juta yang jatuh tempo 2022 mendatang. “Sisanya akan kami digunakan untuk keperluan umum perusahaan, termasuk belanja modal, modal kerja, dan pembiayaan kembali utang lainnya,” katanya.
Tan Yon Nang mengungkapkan, paska diperolehnya hasil global bond dalam format Sustainability-Linked Bond (SLB) ini, perseroan akan memprioritaskan standar lingkungan dalam setiap pencapaian Target Kinerja Keberlanjutan (Sustainability Performance Target/SPT).
“Dalam 3 tahun 9 bulan ke depan terhitung sejak tanggal SLB diterbitkan, Perseroan akan membangun 8 fasilitas daur ulang air, dari 15 rumah pemotongan. Kami juga akan membangun 1 fasilitas daur ulang air di tempat penetasan dalam unit pembiakan unggas. Nantinya, hasil pencapaian SPT akan kami sahkan melalui sertifikasi,” pungkasnya. One
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News