Site icon Media Asuransi News

Reliance Sekuritas: IHSG Bakal Diwarnai Aksi Jual

Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bakal diwarnai aksi jual dan tekanan pergerakan setelah terkoreksi 0,90% pada perdagangan sebelumnya.

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, mengatakan bahwa pergerakan IHSG break out support moving average 50 hari setelah gagal mengonfirmasi whipsaw pada moving average 20 hari. 

Dia menjelaskan signal ini memberikan indikasi pelemahan lanjutan di akhir pekan yang akan kembali menguji support moving average 200 hari. Momentum pergerakan dari indikator stochastic dan RSI menjenuh pada area overbought. “Sehingga diperkirakan pergerakan IHSG di akhir pekan masih akan diwarnai aksi jual dan tekanan pergerakan dengan support resistance 6.012-6.108.” 

|Baca juga: Bedah Saham: Menakar Prospek Kinerja XL Axiata (EXCL)

Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ADRO, BBRI, INDY, PTBA, UNTR, dan LPPF.

Kemarin, IHSG (-0,90%) ditutup melemah 55,16 poin ke level 6.058,08 setelah sepanjang jam perdagangan berada di zona negatif. Indeks sektor Keuangan (-1,27%), Infrastuktur (-1,16%), Material Dasar (-1,15%) tertekan lebih dari sepersen dengan saham ARTO, BMRI, BBCA, EMTK, SMGR, BRPT dan UNVR menjadi laggard pada pelemahan IHSG.

Dia menjelaskan, investor melakukan aksi tunggu beberapa data ekonomi AS sabagai petunjuk arah keputusan taper tantrum yang akan disinggung the Fed akhir pekan ini. Investor juga mengkhawatirakan dampak dari taper tantrum terhadap capital outflow dan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah badai Covid-19 varian delta yang masih membuat Indonesia melakukan pembatasan secara darurat. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp273,46 miliar.

|Baca juga: Reliance Sekuritas: IHSG Lanjutkan Penguatan, 11 Ini Saham Patut Dicermati

LeaderDCII, BEBS, MASA, BNGA, ADRO dan Laggard: ARTO, BMRI, BBCA, EMTK, SMGR.

Sementara itu, bursa asia berpotensi berhati-hati di perdagangan akhir pekan karena investor menimbang komentar hawkish The Fed menjelang simposium jackson hole dan ketegangan geopolitik yang memanas di Afganistan. Mayoritas saham AS jauh dari level tertinggi sepanjang masa karena The Fed mengatakan waktu untuk memulai mengurangi stimulus sudah dekat. Geopolitik di Afganistan memanas setelah ledakan mematikan di luar bandara kabul saat AS mengevakuasi daerah tersebut. 

Indeks ekuitas berjangka sedikit berubah di Jepang dan Hong Kong namun tertekan di Australia pagi ini. Pada hari Jumat investor juga akan mengantisipasi hasil pertemuan The Fed dalam simposium kebijakan ekonomi jackson hole serta data pendapatan dan pengeluaran pribadi di AS sebagai indikasi arah kebijakan moneterThe Fed. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi kembali tertekan di perdagangan menjelang akhir pekan. Aca

Exit mobile version