Site icon Media Asuransi News

Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Kembali Tertekan

Seorang investor sedang memperhatikan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan kembali tertekan setelah ditutup melemah 0,44% pada perdagangan kemarin.

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG bergerak false break resistance rata-rata 20 hari di kisaran 6.225.

Dia menjelaskan, candlestick membentuk pola bearish engulfing dengan potensi percobaan menutup gap dan support rata-rata 5 dan 50 hari di kisaran 6.145-6.084. Indikator stochastic menjenuh pada area overbought meskipun indikator MACD bergerak masih cukup positif.

Baca juga: Erdikha Sekuritas: IHSG Berpotensi Lanjutkan Pelemahan

“Sehingga IHSG berpotensi bergerak kembali tertekan dengan support resistance 6.145-6.225,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Rabu (10/2/2021).

Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; AALI, BMRI, CPIN, ICBP, LSIP, WSKT, dan PTPP.

Kemarin, IHSG (-0,44%) ditutup melemah 27,19 poin ke level 6.181,67 dengan saham-saham disektor Aneka Industri (-3,64%), Property (-1,94%) dan Pertambangan (-1,33%) terkoreksi menjadi penekan IHSG hingga akhir sesi perdagangan.

“Adanya penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro sedikit menjadi alasan investor untuk melakukan aksi ambil untung dan Indeks berjangka yang berfluktuatif di AS memberikan signal koreksi jangka pendek untuk ekuitasnya menjadi alasan investor untuk mengamankan profitnya. Investor tercatat melakukan aksi jual sebesar Rp433,39 miliar dengan saham-saham ASII dan ICBP menjadi top net sell value,” jelasnya.

Baca juga: 

Sementara itu, Indeks Nikkei (+0,40%), TOPIX (+0,08%), Hang Seng (+0,53%) dan CSI300 (+2,19%) naik meskipun indeks ekuitas berjangka AS terkoreksi. Optimisme investor di Asia masih cukup kuat setelah Jepang melepaskan keadaan darurat Covid-19 lebih awal karena penyebaran yang melambat serta distribusi vaksin yang mulai menunjukan tren positif.

Adapun Bursa Eropa membuka perdagangan dengan terkoreksi dimana indeks Eurostoxx (-0,17%), FTSE (-0,02%) dan DAX (-0,34%) turun. Penguatan ekuitas global seakan berhenti sejenak pada hari selasa karena investor menanti laporan keuangan tahun buku 2020 dan mempertimbangkan dampak dari meningkatnya ekspektasi inflasi akibat banyaknya stimulus yang dikucurkan bank sentral.

Harga minyak Brent memperpanjang kenaikan di atas US$60 per barel di tengah tanda-tanda pengetatan pasar global dan permintaan membaik. Selanjutnya investor akan menanti data Laporan persediaan minyak mentah EIA datang Rabu. Swedia akan menetapkan kebijakan moneter pada hari Rabu. Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan berbicara di webinar Rabu. Indeks harga konsumen AS dirilis Rabu. Aca

Exit mobile version