Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi kembali tertekan menguji level support 6.207 setelah kembali terkoreksi 0,77% pada perdagangan sebelumnya.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak gagal bertahan di level support bullis trend dan MA50.
Dia menjelaskan, indikasi bergerak tertekan dengan momentum bearish jangka pendek. Indikator MACD kehilangan momentum dengan bergerak flat. “Sehingga IHSG berpotensi kembali tertekan menguji support lower bollinger bands dengan support resistance 6.207-6.295,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Rabu (24/03/2021).
Baca juga:
Menurutnya, saham-saham yang dapat mulai dicermati secara teknikal di antaranya; AALI, CTRA, HOKI, INCO, SCMA, dan TOWR.
Kemarin, IHSG (-0,77%) turun 48,42 poin ke level 6.252,71 dengan saham-saham pada sektor Industri Dasar (-1,90%) dan Property (-1,35%) turun signifikan lebih dari sepersen. Pelemahan IHSG mengiringi pelemahan indeks berjangka AS dan bursa Asia yang tertekan dengan meningkatnya kasus virus menjadi alasan.
Penguatan saham-saham di sektor pertanian (+1,43%) yang cukup optimistis gagal menahan pelemahan IHSG. CPO menguat 3,30% di Malaysia menjadi triger positif saham-saham produsen CPO.
Sementara itu, mayoritas indeks saham Asia melemah. Indeks Nikkei (-0,61%), TOPIX (-0,94%), Hang Seng (-1,34%) dan CSI300 (-0,95%) setelah kekhawatiran mengenai kebangkitan kembali kasus virus Covid-19 di Eropa yang membuat Jerman melakukan lockdown. Kematian dan kasus global masih tetap tinggi di masa vaksinasi membuat optimisme tarhadap perlawan pada pandemi terhenti.
Adapun, Bursa Eropa membuka perdagangan di zona negatif. Indeks Eurostoxx (-0,31%), FTSE (-0,19%) dan DAX (-0,40%) turun mengiringi penguncian ketat selama Paskah di Jerman untuk mencoba meredakan kasus infeksi dan kematian Covid-19. Euro turun 0,3% menjadi US$1,1902. Pound Inggris turun 0,2% menjadi US$1,3831. Minyak mentah West Texas Intermediate turun 1,6% menjadi US$60,58 per barel.
“Selanjutnya investor menunggu hasil pertemuan mentri keuangan Jenet Yellen dan Ketua The Fed untuk pertama kalinya di hadapan komite layanan keuangan DPR AS.” Aca