Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak melanjutkan penguatannya setelah berhasil ditutup di zona hijau pada perdagangan kemarin.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk , Lanjar Nafi, mengatakan bahwa secara teknikal IHSG menguat kembali uji resistance moving Averaga 50 hari untuk mendapatkan konfirmasi penguatan lanjutan dan melakukan pengujian resistance bearish trendline.
Dia menjelaskan, indikator stochastic dan RSI membentuk momentum reversal pada area dekat oversold dengan Indikator MACD yang memiliki pergerakan divergence positif dengan histogram memberikan signal potensi cross over.
|Baca juga: MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 2 Juli 2021
“Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melajutkan penguatannya secara teknikal dengan support resistance 5.988-6.059,” jelasnya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Jumat, 2 Juli 2021.
Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; AALI, ADRO, AKRA, BBNI, BBTN, ICBP, SIMP, LSIP, WIKA, dan WSKT.
Kemarin, IHSG (+0,34%) ditutup naik 20,47 poin ke level 6.005,96 di awal bulan Juli setelah sempat bergerak bervariasi sepanjang sesi perdagangan. Optimisme menyambut bulan baru investor terhalang dengan data Indeks Kinerja PMI Manufaktur dan Inflasi dibulan Juni 2021 yang lebih rendah dari perkiraan.
PMI Manufaktur rilis turun sebesar 53,5 dari 55,3 di periode sebelumnya dan inflasi juga turun menjadi 1,33% dari 1,68% d iperiode sebelumnya. Hal tersebut menjadi signal pemulihan yang terhambat di bulan Juni dan berpeluang kembali melemah di bulan ini akibat adanya PPKM Darurat pemerintah.
|Baca juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) Bukukan Pertumbuhan Laba di Kuartal I/2021
“Pertumbuhan angka kasus Covid-19 juga masih akan menjadi awal hitam investor sehingga saham-saham di sektor kesehatan (+1,92%) dan Konsumer Primer (+1,87%) menjadi pendorong pada perdagangan kemarin. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp171,53 miliar.”
Adapun saham-saham yang menjadi leader pada perdagangan kemarin adalah: UNVR, ICBP, BMRI, ASII, INDF, sedangkan yang menjadi laggard adalah TLKM, HMSP, ISAT, ANTM, AGRO.
Sementara itu, Bursa Asia bersiap untuk pergerakan yang lebih stabil setelah data ekonomi yang kuat di AS mampu mendorong mayoritas indeks saham di Wallstreet ke rekor tertinggi baru. Data menunjukkan ekspansi manufaktur AS yang solid dan penurunan klaim pengangguran yang lebih besar dari perkiraan, menutupi kekhawatiran tentang penyebaran jenis Covid-19 yang lebih menular.
Futures naik tipis di Jepang dan Australia dan sedikit berubah di Hong Kong. S&P 500 naik hari keenam -kenaikan beruntun terpanjang sejak Februari- dibantu oleh saham energi, sementara perusahaan teknologi melambat.
Minyak mentah West Texas Intermediate naik 2,4% menjadi US$75,23 per barel karena aliansi OPEC+ turun ke pertikaian sengit, menimbulkan keraguan pada kesepakatan yang dapat meredakan lonjakan harga. Harga batu bara (+2,26%) naik signifikan mengiringi pemulihan aktifitas Industri Dunia. Komoditas logam seperti Nikel (-0,64%) dan ZINC (-1,37%) terkoreksi sedangkan Timah (+0,45%) alami penguatan. Secara sentimen IHSG berpotensi menguat. Aca