Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi tertekan setelah gagal bertahan di zona hijau pada perdagangan kemarin.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, mengatakan bahwa secara teknikal IHSG break out support MA5 dengan indikasi lanjutan pelemahan dengan momentum RSI dan Stochastic yang bergerak bearish.
Dia menjelaskan, indikator MACD tertahan pada pergerakan signal line yang berada di area overvalue. “Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi kembali berpotensi tertekan dengan support resistance 6.053-6.090,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Kamis, 17 Juni 2021.
|Baca juga: Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Kembali Menguat
Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; AALI, ACES, BNGA, BSDE, CTRA, HMSP, INKP, LSIP, dan SMRA.
Kemarin, IHSG (-0,17%) ditutup melemah 10,47 poin ke level 6.078,57 setelah sempat bergerak terkonsolidasi di ambang zona hijau. Saham-saham di sektor kesehatan (-1,15%) dan keuangan (-1,08%) memimpin pelemahan sedangkan penguatan dari saham-saham di sektor teknologi (+16,63%) dan konsumsi non primer (+0,44%) gagal membawa IHSG bertahan di zona hijau.
“Investor terlihat berhati-hati pada hasil pertemuan FOMC setelah spekulasi pengurangan pembelian aset obligasi dan prospek suku bunga kedepan. Investor pun akan terfokus pada langkah Bank Indonesia dalam menyikapi hasil pertemuah Federal Reserve nanti.”
|Baca juga: Dana Kelolaan Reksa Dana Mei 2021 Susut Rp32,31 Triliun
Bursa Asia mayoritas melemah dengan indeks Nikkei (-0,51%), TOPIX (+0,02%), Hang Seng (-0,70%) dan CSI300 (-1,67%) turun mengiringi ekuitas berjangka AS yang berfluktuatif dalam aksi tunggu investor terhadap pertemuan Federal Reserve. China memerintahkan perusahaan negara untuk membatasi eksposur komoditas luar negeri untuk mengendalikan melonjaknya harga bahan baku.
Bursa Eropa dibuka bergerak cenderung melemah. Indeks Eurostoxx (-0,02%), FTSE (+0,08%), DAX (-0,29%) turun dengan produsen kimia memimpin kenaikan kecil di Eropa. Investor menandai waktu sebelum keputusan kebijakan Fed jatuh tempo pada hari Rabu, karena kekhawatiran meningkat bahwa para pejabat dapat menentukan jadwal untuk mengurangi suntikan stimulus yang telah mendorong ledakan pasar.
“Pernyataan terbaru diatur untuk memasukkan proyeksi terbaru untuk suku bunga dan prakiraan ekonomi. Dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat tahun ini, Ketua Fed Jerome Powell dan rekan-rekannya dapat mempertimbangkan untuk melanjutkan diskusi tentang pengurangan stimulus moneter dan meletakkan dasar untuk kenaikan suku bunga pascapandemi pertama segera setelah 2023.” Aca