Site icon Media Asuransi News

Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Tertekan

Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini diperkirakan berpotensi tertekan setelah ditutup di zona merah pada perdagangan akhir pekan lalu. 

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, mengatakan bahwa secara teknikal IHSG bergerak membentuk pola candlestick bearish meeting line dengan potensi terkoreksi jangka pendek. 

Dia menjelaskan indikator Stochastic dan RSI memiliki arah pergerakan yang menjenuh pada area overbought. Indikator MACD bergerak mendekati overvalue dengan potensi histogram yang divergence negatif. 

|Baca juga: MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 9 Agustus 2021

Pada perdagangan level support psikologis 6.200 akan menjadi konfirmasi pergerakan. “Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi tertekan dengan support resistance 6.159-6.262. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; CTRA, HRUM, ICBP, INCO, MCAS, SILO, WSBP, dan UNTR.

Kemarin, IHSG (-0,03%) ditutup terkonsolidasi melemah tipis 1,98 poin ke level 6.203,43 dengan saham-saham di sektor perbankan menjadi penekan pergerakan pada akhir pekan yakni saham BBCA, BBRI, BMRI, dan AGRO tertekan lebih dari 2 persen dan menjadi laggar pergerakan IHSG. Indeks sektor keuangan (-0,86%) dan kesehatan (-0,52%) turun sedangkan sektor industri (+1,09%) dan teknologi (+3,16%) mengimbangi dengan penguatan. 

|Baca juga: NH Sekuritas: IHSG Coba Pertahankan Posisi 6.200

“Investor seakan mengambil langkah aman pascapenguatan yang terjadi sejak awal pekan. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp127,51 miliar dengan saham BUKA yang menjadi top net sell value sebesar Rp246,59 miliar.”

LeaderBUKA, ARTO, BRPT, FREN, BFIN dan Laggard: BBCA, BBRI, EMTK, BMRI, MDKA.

Bursa Asia memulai pekan ini diperkirakan terkonsolidasi setelah adanya kenaikan data pekerja AS yang lebih baik dari perkiraan dapat memicu ekspektasi bahwa the Fed akan lebih dekat pada sikap pengurangan stimulus. Pertumbuhan lapangan kerja AS meningkat paling cepat di bulan Juli dalam hampir satu tahun dan tingkat pengangguran menurun. 

The Fed berpotensi melakukan penyesuaian pembelian obligasi secara bertahap. Data inflasi AS minggu ini akan menjadi signal arah kebijakan lanjutan the Fed. Futures naik di Australia sedangkan di Hong Kong turun di saat Pasar Jepang tutup untuk liburan pada hari Senin. Hari ini investor akan menanti data keyakinan konsumen di dalam negeri dan Tingkat inflasi di China. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi bergerak terkonsolidasi di awal pekan.” Aca

Exit mobile version