Media Asuransi – Sebagai bagian dari program Respectable Corporate Citizenship bagi industri asuransi, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) bersama PT Reasuransi MAIPARK Indonesia menyelenggarakan MAIPARK Research Grant. Dii tahun 2020 program ini telah diselenggarakan pada bulan Maret-April 2020, dengan menerima 31 proposal riset dari berbagai perguruan tinggi maupun lembaga riset.
Saat ini merupakan perpanjangan periode submission proposal riset untuk Research Grant batch 2 yang seharusnya ditutup 11 Desember 2020 lalu. Untuk memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat, maka atas koordinasi MAIPARK dengan AAUI, dibuka kembali periode submission sampai dengan 20 Januari 2021.
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian industri asuransi umum kepada penelitian terapan yang dilakukan oleh para akademisi untuk pengembangan ilmu manajemen risiko, database dan aplikasi modelling pada aspek kebencanaan. MAIPARK sebagai pendukung utama kegiatan ini adalah perusahaan reasuransi yang fokus kepada riset dan pengelolaan risiko kebencanaan.
AAUI Terbitkan Standar Praktik Kode Etik Agen Asuransi Umum
AAUI-MAIPARK Research Grant adalah kompetisi riset untuk menciptakan stimulus ekosistem penelitian yang efektif dan berkelanjutan mengenai manajemen risiko bencana alam Indonesia yang unggul. Topik riset yang dapat diikuti adalah Disaster Risk Financing and Insurance, Asuransi Bencana Alam, Catastrophe Modelling, Risiko Bencana Alam, Kerentanan Bangunan Terhadap Bencana Alam, Contractual Service Margin Financial Modeling untuk asuransi, dan Pengaruh Perubahan Curah Hujan pada Hasil Panen Kakao, Tembakau, atau Bawang.
Semua proposal yang masuk ke panitia setelah batas submission akan di-review oleh para juri yang berasal dari akademisi dan praktisi independen. Para peserta juga akan diminta mempresentasikan proposal risetnya untuk meyakinkan para juri. Pengumuman pemenang sekaligus pemberian Reasearch Grant kepada tiga proposal terbaik akan dilakukan pada 22 Februari 2021.
Ketua AAUI HSM Widodo mendukung kegiatan AAUI-MAIPARK Research Grant yang merupakan salah satu upaya mitigasi dan pengelolaan risiko asuransi terkait dengan riset dan penelitian risiko kebumian serta pengelolaan reasuransi gempa bumi demi mengembangkan database risiko bencana nasional dan regional. “Kegiatan penelitian ini menjadi contoh yang baik bagi perusahaan asuransi yang lain sekaligus ini mengajak generasi ilmiah Indonesia untuk berani mengekspresikan ide-idenya dan turut berkontribusi dalam memberikan solusi terkait kebencanaan di Indonesia,” ungkap Widodo dalam keterangan tertulisnya pada Media Asuransi, 26 Desember 2020.
Sementara itu Direktur Utama MAIPARK Ahmad Fauzie Darwis mengharapkan partisipasi dari perguruan tinggi dan lembaga riset untuk mengirimkan proposal penelitiannya dalam kegiatan ini. Fauzie Darwis menjelaskan bahwa nantinya proposal yang diterima dari perguruan tinggi maupun dari luar kampus seperti dari konsultan, freelancer dan lain sebagainya, akan mengerucut menjadi hanya 3 pemenang saja setelah diadakan penilaian tentunya yang paling sesuai dan relevan dengan kebutuhan asuransi bencana alam nasional, kebaruan topik penelitian dan kualitas proposal.
“Dalam melakukan review proposal riset, para juri akan melakukan penilaian atas strategi presentasi, pembekalan kepada para finalis tentang prinsip penelitian yang benar, dan etika penelitian,” ungkap Fauzie.
Para pemenang akan mendapatkan uang pembinaan yang jumlahnya berbeda-beda berdasarkan kategori pendidikan dari para peserta, yang terbesar untuk peserta bergelar Doktor mendapat uang pembinaan sebesar Rp30 juta, untuk Magister atau Umum sebesar Rp15 juta, dan tingkat sarjana Rp7,5 juta. Fir