Media Asuransi, JAKARTA – Anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yakni PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 14,4 kali pada 16 Februari lalu, hari pertama penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
ADCP rencananya akan melepas 10% saham dengan target dana setara Rp288,8 miliar. Perseroan telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 Februari 2022.
Baca juga: Sepi Peminat, WSBP Justru Melihat Investasi Perkeretaapian Menarik
Sebelumnya, ADCP menetapkan harga IPO di batas bawah Rp130, dari harga penawaran awal di kisaran Rp130-Rp200. Manajemen ADCP dalam pengumumannya mengatakan bahwa penetapan rentang harga penawaran dilakukan berdasarkan kombinasi beberapa metode valuasi.
Adapun metode tersebut seperti metode perhitungan Discounted Cash Flow atas proyeksi pendapatan perseroan, serta rasio perbandingan EV/EBITDA dan P/E dari beberapa perusahaan publik yang tercatat di bursa efek regional yang dapat dijadikan perbandingan.
Rentang harga penawaran tersebut disampaikan ke para calon investor pada saat pelaksanaan penawaran awal atau bookbuilding.
Sekretaris Perusahaan Adhi Commuter Properti, Adi Sampurno, menjelaskan besaran oversubscribed ini merupakan hasil penjatahan terpusat (pooling) yang terkumpul di hari pertama penawaran umum.
Baca juga: Bank Ganesha Right Issue Rp1,11 Triliun
Dia mengatakan angka ini akan terus bertambah mengingat proses penawaran umum masih akan berlangsung hingga Senin, 21 Februari 2022.
Setelah memperoleh pernyataan efektif pada 15 Februari 2022, IPO ADCP memasuki tahapan penawaran umum 16-21 Februari 2022, penjatahan 21 Februari 2022, dan terakhir pencatatan perdana saham di bursa 23 Februari 2022.
ADCP juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option Program/MESOP) maksimal 2% dari jumlah modal disetor.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Bahana Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Maybank Sekuritas Indonesia, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT Sucor Sekuritas.
Sementara itu, penjamin emisi efek ialah PT Indosurya Bersinar Sekuritas, PT Panin Sekuritas Tbk., dan PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk. Aha