Media Asuransi – PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) berencana menerbitkan surat utang (obligasi) senilai Rp569,5 miliar. Surat utang ini terdiri dari obligasi senilai Rp174,61 miliar dan sukuk sebesar Rp394,88 miliar. Surat utang ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan I dengan target dana Rp1 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I dengan nilai sama yakni Rp1 triliun.
Head of Investor Relations Sampoerna Agro, Michael Kesuma, mengatakan bahwa sesuai rencana, perseroan akan melaksanakan penawaran obligasi pada 8-10 Maret 2021 dan pencatatan di bursa pada 18 Maret 2021 mendatang. Nantinya, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas. dan PT Sucor Sekuritas.
“Strategi kami tahun ini adalah memastikan operasional berjalan mulus dengan protokol kesehatan Covid-19, karena sekarang kita diliputi ketidakpastian dan ekonomi global juga sedang lamban,” Michael dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan lalu di Jakarta.
Baca Juga:
- Anggarkan Capex Rp12 M, Produk Trisula Textile (BELL) Banjiri Online Platform dan Marketplace
- Indorama Synthetics (INDR) Resmi Akuisisi Cikondang Kancana Prima (CKP)
- Laba United Tractors (UNTR) Turun 46,93 Persen
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Catatkan Laba Bersih US$82,81 juta
Menurut Michael, tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp400 miliar hingga Rp600 miliar. Besaran alokasi capex 2021 ini sama dengan anggaran tahun lalu. Rencananya, sebagian besar dari capex ini atau 60 persen hingga 70 persen akan digunakan untuk kegiatan aset perkebunan, pemeliharaan, replanting, serta penanaman baru. Sedangkan sisanya akan diserap untuk aset tetap meliputi bangunan, pabrik, mesin, dan infrastruktur pendukung.
“Perseroan akan menerapkan strategi yang selektif dalam penggunaan capex tahun ini karena pandemi masih berlangsung. Perseroan juga akan lebih agresif menggelar ekspansi apabila pandemi telah mereda,” katanya.
Sedangkan untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II juga diterbitkan dalam dua seri. Seri A memiliki nilai pokok Rp236,63 miliar, cicilan imbalan sebesar ijarah sebesar Rp22,36 miliar dan tenor tiga tahun. Seri B, nilai pokoknya sebesar Rp158,25 miliar, cicilan imbalan ijarah sebesar Rp16,37 miliar dan tenor lima tahun. One