Media Asuransi – Performa pasar modal Indonesia pada pekan kemarin (3-7 Mei 2021) masih mencatatkan kinerja negatif dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 1,12 persen ke level 5.928,31 dari level sebelumnya 5.995,62.
Berdasarkan keterangan resmi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Media Asuransi, Senin (10/5/2021), kapitalisasi pasar bursa juga mengalami penurunan sebesar 1,10 persen menjadi Rp7.017,99 triliun dari Rp7.096,12 triliun pada pekan yang lalu.
Baca juga: Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Kembali Tertekan
Rata-rata nilai transaksi harian turut mengalami penurunan yaitu sebesar 8,01 persen menjadi Rp9,01 triliun dari Rp9,80 triliun pada pekan lalu. Sementara itu, data investor asing pada Jumat (7/5) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp146,56 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp9,347 triliun.
Baca juga: NH Sekuritas: IHSG Cenderung Melemah
Meski demikian, terdapat peningkatan rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 8,12 persen menjadi 979.224 kali transaksi dari 905.671 kali transaksi pada pekan sebelumnya. Kemudian peningkatan sebesar 2,85 persen terjadi pada rata-rata volume transaksi harian menjadi 15,080 miliar saham dari 14,662 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Pada pekan lalu, tepatnya Rabu (5/5), PT Lima Dua Lima Tiga Tbk. (LUCY) melakukan pencatatan Saham dan Waran di Papan Akselerasi BEI. LUCY merupakan Perusahaan Tercatat ke-16 yang tercatat di BEI pada tahun 2021. LUCY bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dengan sub sektor Consumer Services. Adapun industri LUCY adalah Tourism & Recreation dengan sub industri Restaurants.
Baca juga: MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 10 Mei 2021
Masih pada hari yang sama, PT Mora Telematika Indonesia menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap IV Tahun 2021 dengan nilai nominal sebesar Rp500 miliar. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat idAA(sy) (Single A Syariah) untuk Sukuk ini dan PT Bank KB Bukopin Tbk adalah Wali Amanat emisi ini.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 29 emisi dari 23 Emiten senilai Rp33,43 triliun. Total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 481 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp436,29 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 128 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 146 seri dengan nilai nominal Rp4.242,05 triliun dan US$400,00 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp6,80 triliun. Aca