Media Asuransi – Emiten alat berat, PT Intraco Penta Tbk (INTA) menargetkan pertumbuhan penjualan secara konservatif sebesar 10 persen di tahun 2021. Untuk merealisasikan target tersebut, Intraco telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menopang pertumbuhan penjualan alat berat.
Direktur Intraco Penta, Eddy Rodianto, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan bagi bisnis alat berat sehingga perseroan menetapkan target konservatif di tahun 2021 ini. Meski demikian, perseroan tetap optimistis dalam menghadapi tahun 2021 dengan targetkan penjualan sebesar 10 persen.
“Meskipun target ini konservatif, perseroan optimistis akan tercapai. Meningkatnya permintaan bijih nikel diproyeksikan menjadi penyumbang terbesar penjualan perseroan, mengingat saat ini telah ada peningkatan investasi di sektor hilir sehingga kebutuhan alat berat di sektor hulu akan meningkat,” kata Eddy dalam pernyataan tertulis yang dikutip Media Asuransi, Rabu, 17 Maret 2021.
Baca Juga:
- Pefindo Tegaskan Peringkat Maybank (BNII) pada idAA
- AXA Mandiri Luncurkan Asuransi Mandiri Secure Wealth
- MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 18 Maret 2021
- Reliance Sekuritas: IHSG Masih Berpotensi Tertekan
Menurut Eddy, untuk mendorong pencapaian target tahun ini, perseroan melalui anak usahanya yakni PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS), menandatangani kesepakatan dengan PT LiuGong Machinery Indonesia. Perseroan nantinya memasarkan, melakukan penjualan serta distribusi alat berat dan suku cadang dengan merk LiuGong dan Dressta.
“Perseroan yakin bahwa teknologi dari Tiongkok saat ini sudah diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Langkah-langkah konsolidasi dengan anak usaha ini akan membawa kami pada trek yang lebih baik dalam menjalankan core business, mulai dari penjualan produk alat berat, alat konstruksi & pendukung, jasa pembiayaan, fabrikasi & infrastruktur, serta pembangkit listrik,” katanya.
Kinerja tersebut ditopang oleh penjualan alat berat yang tercatat sebesar Rp169,2 miliar, sementara penjualan suku cadang sebesar Rp205,5 miliar. Jasa perbaikan alat berat menyumbang pendapatan sebesar Rp111,0 miliar, sedangkan jasa penyewaan alat berat tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp66,9 miliar.
Sementara itu, lini usaha fabrikasi dan infrastruktur mencatatkan penjualan sebesar Rp10,8 miliar, sedang lini usaha lainnya menyumbang pendapatan sebesar Rp620 juta. Penjualan suku cadang tercatat meningkat sebesar 38,4% di Kuartal III/2020 dibandingkan dengan Kuartal II/2020. One