Insurance Day atau Hari Asuransi diperingati setiap 18 Oktober. Tahun ini merupakan acara peringatan hari Asuransi ke-12. Tema yang diusung adalah “Indonesia Berasuransi” dan sub tema “Cerdas, Sejahtera, Mandiri”. Tahun ini, panitia Insurance Day 2017 menggelar serangkaian acara istimewa. Diawali road show di sepuluh kota yakni Medan, Yogyakarta, Balikpapan, Bandung, Surabaya, Banjarmasin, Manado, Pontianak, Makassar, dan Papua. Kegiatan tersebut dilakukan oleh enam asosiasi yang ada di bawah naungan Dewan Asuransi Indonesia (DAI), yakni Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Asosiasi Asuransi Jaminan Sosial Indonesia (AAJSI), Asosiasi Penilai Kerugian Asuransi Indonesia (APKAI), dan Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apparindo).
Ketua Panitia Hari Asuransi 2017 Wahyu Wibowo mengatakan bahwa melalui tema tersebut, pihaknya ingin menggambarkan tujuan bersama untuk dapat meningkatkan pemahaman asuransi. Khususnya, meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dalam mendorong ketersediaan akses dan layanan keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. “Sesuai tagline-nya, program asuransi akan membuat masyarakat indonesia lebih Cerdas, Sejahtera, dan Mandiri, “jelas Wahyu pada konferensi pers di Jakarta, 17 Oktober 2017.
Ketua Umum DAI Hendrisman Rahim mengemukakan bahwa Insurance Day merupakan program DAI untuk menyosialisasikan asuransi kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat memahami manfaat asuransi untuk kehidupan yang lebih baik. Menurut dia, penyebab utama penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah karena asuransi menjadi kebutuhan yang ke sekian bagi masyarakat, belum banyak yang paham akan asuransi, dan perusahaan asuransi belum mampu menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. “Meski penetrasi masih rendah, pertumbuhan asuransi di Indonesia tiap tahun cukup signifikan. Pertumbuhan premi industri asuransi jiwa mencapai 10-30 persen setiap tahunnya. Sedangkan asuransi umum, pertumbuhan tiap tahun mencapai 10 persen,” jelas Hendrisman.
Wahyu menambahkan, pemilihan Kota Padang sebagai pusat puncak acara Hari Asuransi 2017, mengingat kota ini memiliki tingkat pertumbuhan edukasi asuransi cukup besar. “Kota Padang memiliki banyak industri kreatif, pedagang, pekerja seni dan budaya yang tentunya membutuhkan inklusi keuangan,” jelasnya.
Di Jakarta, Hari Asuransi akan dilakukan bersama Otoritas jasa Keuangan (OJK) dan Presiden RI pada akhir November 2017. Sementara di Padang, Hari Asuransi 2017 diwujudkan dalam sebuah Festival Asuransi dan InsuRUN. Perhelatan Festival Asuransi di Padang akan digelar pawai pada hari Sabtu, 9 Desember 2017, dengan menggandeng beragam komunitas, UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) dan pekerja industri kreatif, pekerja seni asal Padang. Pawai diawali dengan barisan paskibra, brigade panji, drumband, beragam baju fantasi, karnaval, beragam komunitas sepeda, komunitas seni rupa, tari, dan musik. Kemudian ada rombongan perusahaan asuransi dan kendaraan hias.
Sementara itu, pada hari Minggu, 10 Desember 2017, dilaksanakan InsuRUN, yaitu event lari skala nasional, sebagai bagian program menyosialisasikan asuransi dan mengedukasi seluruh masyarakat agar dapat mengerti manfaat untuk kehidupan yang lebih baik. Lomba lari 5K (lima kilometer) dan 10K (10 kilometer) ini akan diikuti kurang-lebih 15.000 pelari dari seluruh Indonesia. Dalam kesempatan itu akan ada MURI untuk penutupan asuransi kecelakaan dalam satu hari untuk 10 ribu polis.
Selain lomba lari, ada juga tantangan RUN, yaitu tantangan lari ke seluruh peserta InsuRUN di Kategori Lomba 10K, untuk memecahkan rekor waktu 29,24 menit untuk putra dan 34,24 menit untuk puteri. Panitia Insurance Day 2017 memberikan apresiasi kepada pemecah rekor putra dan putri berupa hadiah dua unit mobil Honda HRV. “Kami menghadirkan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam acara Hari Asuransi untuk memperkenalkan perusahaan dan produk-produk mereka, serta parade pawai dan hiburan untuk mengajak masyarakat memperingati Hari Asuransi bersama-sama agar mereka juga turut mengerti manfaatnya,” jelas Wahyu Wibowo. Wik