Site icon Media Asuransi News

Terus Naik, Investor Asing Net Buy Rp17,01 Triliun Sepanjang 2021

Media Asuransi – Investor asing telah mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp17,016 triliun Hingga 24 Juni 2021 atau secara year to date (ytd) sejak awal tahun. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT United Tractors (UNTR), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menjadi 5 besar saham yang banyak dikoleksi oleh asing. 

Tak hanya itu, nilai rata-rata transaksi harian (RNTH) saham yang dibukukan investor asing pun terus meningkat sepanjang tahun ini.

Berdasar data statistik yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI), pada bulan Mei 2021 RNTH investor asing menyentuh angka 35% dari total RNTH yang senilai Rp11 triliun. Porsi ini meningkat dibanding RNTH Januari 2021 yang hanya mencapai 18% dari total RNTH yang sebesar Rp20,5 triliun.

Baca juga: Cara Mengelola Utang Saat Pandemi Covid-19

Tren ini berkebalikan dengan tahun lalu, yakni investor asing bertahap mengurangi porsi investasinya di pasar modal Indonesia. Di Juni 2020, porsi RNTH investor asing masih di angka 31%, dan kemudian terus turun hingga menjadi 19% di Desember 2020.

Sementara sepanjang tahun lalu, investor asing mencatatkan nilai jual bersih (net sell) senilai Rp47,81 triliun. Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi 5 besar saham yang banyak dilepas oleh investor asing.

Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara tahunan mengalami kenaikan 0,55% ke posisi 6.012 (hingga 24 Juni 2021). IHSG berada di peringkat keempat di Asia Tenggara, dibawah VN-Index (Vietnam) yang menguat 24,99%, STI (Singapura) yang naik 9,70% dan SETi (Thailand) yang berkembang 8,94%.

Pergerakan IHSG sendiri diprediksi masih akan mengalami konsolidasi dalam jangka pendek. Regina Fawziah, Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas, mengungkapkan, faktor utama yang mempengaruhi pergerakan IHSG yakni masih terkait dari lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di domestik.

Baca juga: 5 Strategi Menyiasati Bujet Belanja Bulanan

Kenaikannya jika kita lihat based on curva statistik Indonesia Covid-19 cases itu rata-rata selama 7 hari sudah di atas angka 13.000 sedangkan untuk kasus barunya kalau diakumulasikan sudah mencapai 15.000, sudah hampir mendekati kenaikan tertinggi yang terjadi pada bulan Januari awal tahun 2021.

“Kenaikan ini menimbulkan kekhawatiran investor akan recovery economy Indonesia pada kuartal II ini, yang sebelumnya sempat diproyeksikan akan tumbuh positif pada kuartal II/2021 hingga 8%. Risiko pasar secara domestik saat ini cenderung meningkat,” jelasnya. Aha

Exit mobile version