Media Asuransi – Praktisi perasuransian, Andreas Freddy Pieloor, menyampaikan bahwa unitlink ini merupakan produk yang kompleks. Oleh karena itu, sebaiknya dipasarkan kepada kalangan tertentu. Hal itu dia sampaikan dalam acara webinar “Unitlink: Tetap Ada atau Dihapuskan?!” yang diselenggarakan oleh sebuah lembaga pendidikan perasuransian, Selasa, 7 September 2021.
|Baca juga: Regulasi terkait Unitlink Bakal Diperbarui
1. Penamaan yang kerap tidak jelas, dalam produknya tidak ada kata unitlink. Namanya dibungkus dengan berbagai macam istilah. Penyampaian nama harus jelas produk asuransi unitlink bukan tabungan atau investasi. Semestinya bisa di asuransi umum misal property all risk. Jadi, polisnya mesti dijelaskan tapi ini malah disamarkan.
2. Rekrutmen agen lebih banyak kuantitas dibandingkan kualitas
3. Pelatihan agen ini lebih kepada komisi, bukan menggali targetnya.
4. Penjelasan bahwa unitlink adalah proteksi plus investasi dan dana investasi dikelola oleh manajemen investasi harus dijelaskan secara jelas kepada tertanggung
5. Alat peraga dan cara memasarkan ‘cenderung’ tidak transparan.
6. Ilustrasi hasil investasi cara penyampaiannya rendah, sedang atau tinggi tapi tidak ada kata minus, padahal bisa saja saat itu minus. Jangan sampai terjadi misleading.
7. Tanda bintang (*) yang ada dalam polis tidak dijelaskan dengan benar dan terang.
8. Cukup bayar 10 tahun? Tapi kenyataan selama ini tertanggung masih bayar lagi.
9. Risiko dan beban biaya (besarnya dan berapa lama) tidak transparan, dari asuransi kepada tertanggung.
10. Know Your Customer, target pasar atau klien.
|Baca juga: 7 Tips Agar Terhindar dari Gagal Paham soal Unitlink
“Menurut saya, unitlink ini merupakan produk yang kompleks. Sebaiknya dipasarkan kepada kalangan tertentu saja jangan semua masyarakatkan ditawari. Jadi, kasian sekali nasabah yang keuangannya terbatas terutama di desa maupun di kota-kota kecil. Dana untuk masa depan dipertaruhkan. Bagaimana pertanggungjawaban kita terhadap mereka yang memang tidak cocok untuk membeli produk ini. Perlu diawasi bagaimana cara penjualannya. Siapa yang boleh membeli dan penjualannya diperhatikan dengan baik, tidak semua orang bisa menjual dan membeli unitlink,” ungkap Freddy.
Sebagai pemasar, lanjut Freddy, kita harus memasarkan produk ini kepada yang sesuai targetnya. Saya berharap ke depan tata cara penjualan unitlink ini dikaji ulang. “Saat ini, banyak orang yang sudah merasa tahu tentang unitlink tetapi belum tahu persis dan paham mendalam tentang unitlink ini. Unitlink produk kompleks dan sulit dimengerti oleh orang awam. Kenyataan yang terjadi di unitlink dalam 10 tahun terakhir masih banyak yang komplain,” ujarnya.
Sebagai praktisi Fredy Pieloor memiliki beberapa pandangan, yakni: perusahaan asuransi perlu mempertimbangkan menurunkan kecepatan (take a time) dalam pemasaran. Selain itu, perlu membentuk tim independen. Melakukan audit terhadap seluruh kekeliruan yang terjadi pada seluruh perusahaan asuransi dan bank yang dikomplain. Kemudian, membuat standar rekruitmen dan kriteria calon agen, serta lakukan pemantauan kompetensi dan lisensi. AAJI dan AAUI bahkan APARI perlu memperhatikan sertifikasinya, dan dipastikan lisensi tersebut digunakan dengan baik. Terakhir, membuat standar pelatihan. Wiek