Site icon Media Asuransi News

Vale Indonesia (INCO) Catatkan Kenaikan Laba Bersih Kuartal I/2021 Sebesar 16,37 persen

Media Asuransi – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih kuartal I/2021 sebesar 16,37 persen menjadi US$33,69 juta, dibandingkan dengan perolehan periode sama tahun sebelumnya sebesar US$28,95 juta. Catatan kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan perseroan sebesar 18,2 persen menjadi US$206,5 juta dibandingkan periode sama tahun sebelumnya mencapai US$174,65 juta.

Presiden Direktur dan CEO Vale Indonesia, Nico Kanter mengatakan bahwa peningkatan laba bersih tersebut dikontribusi oleh kenaikan harga nikel di awal tahun ini. Kenaikan rata-rata harga nikel mampu mengimbangi penurunan penjualan selama kuartal I/2021. 

“Kami diuntungkan oleh kenaikan harga nikel pada kuartal pertama tahun ini. Pada saat bersamaan, kami juga berhasil mengendalikan biaya operasional di tengah kenaikan harga bahan bakar dan batu bara. Perseroan akan senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas,” kata Nico Kanter dalam siaran tertulisnya di Jakarta, Selasa, 27 April 2021. 

Perseroan juga mencatatkan arus kas dan setara kas sebesar US$386,2 juta di kuartal I/2021atau turun dibanding posisi per 31 Desember 2020 sebesar US$388,7 juta. Untuk mendorong kinerja kuartal I/2021, perseroan telah gelontorkan belanja modal sebesar US$38,5 juta. Angka tersebut turun dibanding belanja modal kuartal IV/2020 yang mencapai US$47,7 juta. 

Dari sisi produksi, perseroan mencatatkan produksi sebesar 8 persen menjadi 15.198 metrik ton (MT) nikel dalam matte dibandingkan produksi di kuartal sama tahun sebelumnya mencapai 17.614 MT. Penurunan produksi tersebut dipicu oleh penurunan pada aktivitas pemeliharaan. 

“Sepanjang 2021, perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) US$130 juta, anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan kembali furnace 4 dan peremajaan alat berat tambang serta pengembangan tambang. Perseroan turut berniat membangun kembali salah satu tanur listrik. Dan tahun ini, perseroan juga  menargetkan produksi hingga 64 ribu MT,” pungkasnya. One

Exit mobile version