Site icon Media Asuransi News

Wapres: Wujudkan Ekonomi Syariah sebagai Arus Baru Ekonomi Indonesia 

   Pemerintah berkomitmen untuk memimpin langsung langkah bersama dalam mewujudkan ekonomi syariah sebagai arus baru ekonomi Indonesia. Hal ini disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin saat meresmikan pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019, di Jakarta, 13 November 2019. Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, merupakan upaya pemerintah mengantisipasi kelesuan ekonomi global yang masih berlanjut. “Ekonomi dan keuangan syariah merupakan pilihan dan prioritas untuk memperkuat daya tahan ekonomi domestik,” ujar Wapres.

  Ma’ruf Amin menambahkan, ke depan ekonomi dan keuangan syariah jadi arus baru pengembangan ekonomi di Indonesia. Sebagai negara yang berpopulasi Muslim terbesar dunia, Indonesia jangan hanya menjadi negara pembuat stempel produk halal semata. Tapi harus tampil sebagai negara produsen pengekspor  produk halal  terbesar dunia. Wapres mengaku, kegiatan ekonomi syariah masih tertinggal dibanding yang konvensional. Karena masih ada sekitar 40 persen masyarakat yang belum mengetahui atau menjalani sistem ekonomi syariah. 

     Ini merupakan peluang bagi pemerintah untuk mengembangkan dan memperbesar size market share ekonomi dan keuangan syariah. Dan upaya ke arah ini sudah mulai memperlihatkan hasilnya, yakni di indeks Islamic Economi Competitive, pada 2019 Indonesia sudah berada di peringkat keempat, naik dari sebelumnya di posisi 10 pada tahun lalu. Hal ini terjadi karena pemerintah telah menyusun roadmap atau master plan 2019-2024 pengembangan ekonomi serta keuangan syariah yang cukup detail. 

  Sementara itu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat memberikan sambutan pembukaaan menekankan bahwa ISEF menjadi platform bersama dalam mengimplementasikan ekonomi syariah sebagai arus baru menuju Indonesia Maju. Oleh karena itu, semua pihak dapat bersinergi dengan memanfaatkan ISEF menjadi platform dalam mengembangkan pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, dan penguatan riset dan edukasi syariah

  Gubernur BI dalam kesempatan tersebut menyampaikan beberapa inisiatif yang telah diimplementasikan Bank Indonesia dalam mendorong ekonomi syariah antara lain pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chain), penguatan kemandirian ekonomi pesantren, pemanfaatan zakat dan wakaf yang dapat menjadi salah satu sumber pembiayaan dan optimalisasi pembayarannya melalui QR Code Indonesian Standard (QRIS), serta penyusunan kurikulum keuangan syariah dan kampanye halal lifestyle.

   Mengenai penyelenggaraan ISEF 2019 mengangkat tema “Sharia Economy for Stronger and Sustainable Growth”, Perry Warjiyo menjelaskan bahwa dalam perjalanannya, ISEF berevolusi dari kegiatan yang sebelumnya berskala nasional menjadi kegiatan berskala internasional pada tahun 2019. “ISEF 2019 telah menjadi bagian agenda event eksyar global sepanjang 2019, bersanding dengan event internasional dari berbagai belahan dunia, antara lain Malaysia International Halal Showcase (MIHAS), Global Islamic Economy Singapore (GIES), Halal Trade Expo Korea, London Sukuk Summit, dan Washington DC Halal Expo & Summit 2019,” katanya.

   Dia tambahkan, ISEF 2019 juga menjadi tuan rumah beberapa pertemuan internasional dan forum tingkat tinggi antara lain 14th IFSB Summit, 6th OIC Forum on Islamic Social Finance, 5th IIMEFC (International Islamic Monetary Economics and Finance Conference), Journal of Islamic Monetary and Finance Call for Paper, dan International Hajj Conference. Rangkaian kegiatan ISEF 2019 terdiri dari pertemuan internasional dan forum tingkat tinggi, konferensi dan tayang bincang (talkshow) internasional, forum investasi, temu bisnis (business matching), konsultasi bisnis (business coaching) serta pameran internasional. 

   Di tengah beragam agenda acara internasional, ISEF 2019 tetap menyertakan pelaku UMKM syariah dan pesantren sebagai bentuk inklusivitas strategi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam rangka mendukung pengembangan ekosistem rantai nilai halal.

   Kegiatan ISEF 2019 merupakan puncak dari kegiatan ekonomi dan keuangan syariah berskala regional dan nasional melalui Festival Ekonomi Syariah (FESyar) yang telah diselenggarakan di beberapa wilayah di Indonesia yaitu di regional Sumatera (Palembang), KTI (Banjarmasin), dan Jawa (Surabaya). Melalui ISEF 2019, Indonesia berpeluang untuk mengambil posisi sebagai strategic reference dari analisis ekonomi dan arah kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah global dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai sebagai pusat rujukan ekonomi dan keuangan syariah global. Edi

Exit mobile version