Site icon Media Asuransi News

Waspadai Profit Taking di Akhir Pekan

Bursa Saham Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi –  Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak tertekan dan dihantui profit taking pada perdagangan akhir pekan ini dengan menguji level support resistance 5.800-5.870.

IHSG Masih Berpotensi Bergerak Fluktuatif

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG meskipun menguat tipis indikasi pada pola candlestick berpotensi membentuk northern star yang memberikan signal kejenuhan yang dihantui aksi profit taking akhir pekan. 

Dia menjelaskan, indikator Stochastic bergerak menjenuh pada area overbought sehingga secara teknikal diperkirakan IHSG akan bergerak tertekan di akhir pekan dengan support resistance 5.800-5.870. 

“Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; TLKM, TOWR, UNVR, ACES, ICBP, dan INDF,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Jumat 4 Desember 2020.

Kemarin, IHSG (+0,15%) ditutup naik tipis 8,96 poin ke level 5.822,94 dengan saham-saham di sektor pertanian (+3,82%) yang menjadi penopang IHSG bertahan di zona hijau. Sementara itu, indeks Aneka Industri (+1,34%) yang turun lebih dari sepersen menjadi pemberat pergerakan IHSG. “Investor seakan berhati-hati setelah IHSG mengalami penguatan yang signifikan sejak awal pekan ini. Investor asing tercatat net buy sebesar Rp264.23 miliar,” jelas Lanjar.

Sementara itu, mayoritas indeks saham Asia kembali terkonsolidasi. Indeks CSI300 (-0,20%) turun sedangkan Indeks Nikkei (+0,03%), TOPIX (+0,07%) dan Hang Seng (+0,74%) naik. Saham global berhenti di level tertinggi sepanjang masa karena investor menilai optimisme atas pembicaraan stimulus AS dan Prospek persetujuan vaksin cukup alot.

Adapun, Bursa Eropa membuka perdagangan dengan melemah. Indeks Eurostoxx (-0,12%), DAX (-0,20%) dan CAC40 (-0,21%) turun sedangkan indeks FTSE (+0,13%) naik tipis. kepala negosiator Brexit Uni Eropa Michel Barnier yang dilaporkan memberi tahu utusannya bahwa hasil pembicaraan kesepakatan perdagangan dengan Eropa masih terlalu dekat untuk disimpulkan. 

“Selanjutnya investor akan dihadapkan dengan laporan ketenagakerjaan AS dan pesanan pabrik Jerman sebagai indikasi pergerakan aktivitas bisnis yang membaik,” pungkas Lanjar. ACA

Exit mobile version