Site icon Media Asuransi News

WOOD Bakal Terbitkan Surat Utang Rp1 Triliun

PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) adalah group produsen produk kayu. | Foto: integragroup-indonesia.com

Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat “idA-” kepada rencana Obligasi Berkelanjutan PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) I Tahun 2021 senilai maksimum Rp700 miliar dan peringkat “idA-(sy)” kepada rencana Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahun 2021 senilai maksimum Rp300 miliar.

Dana yang diperoleh akan digunakan untuk refinance sebagian utang (60%) dan membiayai kebutuhan modal kerja (40%). Pada saat yang sama, Pefindo juga menegaskan peringkat “idA-” untuk peringkat Perusahaan. Prospek atas peringkat Perusahaan adalah “stabil”.

“Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya,” jelas Pefindo melalui keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Kamis (11/02/2021).

Baca juga: 

Walaupun demikian, jelas Pefindo, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. Tanda Kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. Akhiran (sy) memiliki makna peringkat mempersyaratkan pemenuhan prinsip Syariah.

Peringkat mencerminkan posisi pasar WOOD yang kuat dalam bisnis manufaktur furnitur kayu, operasi yang terintegrasi vertikal dengan baik, dan marjin profitabilitas yang stabil. Peringkat tersebut dibatasi oleh kebutuhan modal kerja yang tinggi, struktur permodalan yang moderat, serta persaingan yang ketat dalam bisnis furnitur global dan eksposur Perusahaan terhadap permintaan furnitur global.

Peringkat dapat dinaikkan jika WOOD semakin memperkuat profil bisnisnya yang tercermin dari pertumbuhan pendapatan dan marjin profitabilitas, seiring dengan perbaikan berkelanjutan dalam struktur permodalan dan proteksi arus kas.

Baca juga: 7 Tantangan Pengembangan Ekonomi Syariah

Di sisi lain, peringkat dapat diturunkan jika pendapatan dan/atau EBITDA Perusahaan jauh di bawah target, dan/atau jika Perusahaan menambah lebih banyak utang dari yang diproyeksikan, yang akan memperburuk struktur permodalan dan proteksi arus kas.

“Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan juga dapat memengaruhi permintaan produk WOOD, yang akan mengganggu operasi bisnis, sehingga berpotensi memicu penurunan peringkat.”

WOOD, berdiri pada tahun 1989, memproduksi berbagai jenis produk yang berhubungan dengan kayu, seperti furnitur dan komponen bangunan. Produknya sebagian besar diekspor (80%), sedangkan sisanya didistribusikan secara lokal.

WOOD memiliki empat fasilitas produksi yang semuanya berlokasi di Jawa Timur. Pada tanggal 31 Agustus 2020, pemegang saham Perusahaan terdiri dari PT Integra Indo Lestari (68,16%), PT Trimegah Sekuritas Tbk (7,67%), Bapak Hendro Rusli (0,01%), dan publik (24,16%). Aca

Exit mobile version