Zurich Insurance Group selenggarakan Global Risk Forum dalam rangka mendukung Global Risk Report yang diterbitkan oleh World Economic Forum (WEF). Global Risk Report memberikan prediksi lima risiko yang harus siap dihadapi di tingkat global, termasuk oleh Indonesia, berdasarkan survei persepsi pemangku kepentingan dari berbagai negara dan kalangan. Tahun ini, Global Risk Report menekankan bahwa dunia tengah menghadapi sejumlah tantangan yang kompleks dan saling berkaitan satu sama lain.
CEO Zurich Insurance Indonesia Hassan Karim mengatakan bahwa sebagai pemain global dalam industri asuransi, Zurich Insurance memiliki peran untuk membangun masyarakat yang tangguh dalam menghadapi berbagai risiko melalui keahlian Zurich dalam manajemen risiko. “Global Risk Report yang Zurich susun bersama World Economic Forum setiap tahun, merupakan bagian dari komitmen tersebut, kami meninjau dan membantu menjawab tantangan global yang dihadapi oleh masyarakat saat ini,” katanya dalam keterangan resmi, 6 Mei 2019.
Lima risiko global yang menjadi sorotan Global Risk Report tahun ini, antara lain risiko makroekonomi, ketegangan di antara negara-negara besar, ketegangan politik, risiko lingkungan, serta kerentanan tekologi. Selama 10 tahun terakhir, isu lingkungan menjadi salah satu isu yang paling menonjol dan mendominasi.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati salah satu panelis dalam Global Risk Forum mengungkapkan bahwa tahun 2018 sebagai tahun terpanas keempat sepanjang sejarah. Hal ini sekaligus menjadikan tahun 2015-2018 sebagai empat tahun terpanas yang pernah tercatat.
Selain isu lingkungan, isu keamanan cyber juga merupakan risiko yang semakin menjadi perhatian global. Hal ini tentunya berkaitan dengan semakin berkembangnya teknologi dan digitalisasi, seperti penggunaan internet yang tinggi di tengah masyarakat. Berdasarkan Laporan Pemantauan Keamanan Internet Indonesia, ada lebih dari 232 juta serangan cyber yang terjadi selama tahun 2018. Untuk itu sangat penting membangun ekosistem yang kuat sehingga dapat menjaga ketahanan cyber nasional.
Sementara itu, Head of Market Facing Underwriting Zurich Insurance Indonesia Rio Daniel mengatakan bahwa melihat dampak dan kesinambungan antara satu risiko dengan yang lainnya, pendekatan yang kolaboratif sangat diperlukan untuk mengatasi isu-isu global ini secara lebih menyeluruh. Dalam konteks ini, peran asuransi pun menjadi semakin signfikan, terutama dalam manajemen dan mitigasi risiko.
Global Risk Forum sepakat dan sama-sama mendorong terjalinnya kolaborasi di antara semua pihak. Dari berbagai jenis risiko global yang kompleks dan saling berkaitan ini, yang terpenting adalah bagaimana masyarakat Indonesia dapat menanggulanginya. Diperlukan pendekatan kolaboratif yang melibatkan semua pemangku kepentingan untuk mempersiapkan masyarakat yang tangguh. Ken