Indonesia dikenal sebagai negara dengan penduduk paling dermawan di dunia. Karakter masyarakat seperti ini memicu berkembangnya instrumen filantropi yang berbagai macam ragamnya. Salah satunya adalah model wakaf produktif yang merambah lembaga keuangan tanah air. Baik di industri perbankan syariah, asuransi syariah, termasuk di sektor pasar modal syariah yang biasa dikenal dengan wakaf saham.
Mayoritas masyarakat Indonesia yang merupakan negara berpopulasi muslim terbesar dunia, saat ini hanya mengenal beberapa jenis wakaf saja, yaitu yang terkait wakaf lahan untuk dijadikan pemakaman atau masjid. Padahal di masa Rasulullah, wakaf ada juga yang ditunaikan untuk hal bersifat lebih produktif, seperti kebun kurma diwakafkan oleh Umar bin Khattab dan sumur yang diwakafkan Usman bin Affan.
Di sisi lain, jumlah investor saham syariah saat ini hampir mencapai enam persen dari total investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan setiap tahun jumlahnya akan terus tumbuh secara signifikan. Dengan adanya instrumen wakaf saham ini, diharapkan dapat menfasilitasi para investor tersebut untuk berbagi dengan sesama. Untuk merealisasikan harapan tersebut, BNI Sekuritas menjalin kerja sama dengan Global Wakaf menghadirkan sebuah layanan wakaf saham yang obyeknya berupa saham syariah dan atau keuntungan investasinya. Layanan ini diluncurkan tanggal 8 Agustus 2019 di BEI.
Plt Direktur Utama BNI Sekuritas Geger N Maulana mengatakan bahwa tumbuhnya minat investor saham syariah tiap tahunnya menjadi momentum dan peluang bagi BNI Sekuritas sebagai anggota bursa yang menyediakan Layanan Transaksi Saham Syariah, untuk semakin memperkuat posisinya di segmen syariah. Peluncuran Galeri Wakaf Saham ini, lanjut Geger, merupakan wujud komitmen BNI Sekuritas dan Global Wakaf sebagai lembaga nazhir untuk berkontribusi memajukan Indonesia dalam semangat filantropi.
Geger menambahkan bahwa dengan dukungan jaringan yang kuat antarkedua pihak, BNI Sekuritas percaya bahwa inklusi pasar modal syariah serta filantropi melalui wakaf saham ini semakin mudah tercapai. “Program tidak boleh berhenti hanya pada seremonial ini saja, namun semangat wakaf harus terus digemakan melalui galeri wakaf saham. Selain itu, kami juga berharap dengan adanya galeri ini dapat meningkatkan jumlah investor syariah baru, minimal ada penambahan 1.000 nasabah per tahun,” ungkapnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Global Wakaf Syahru Aryansyah menimpali galeri wakaf saham ini nantinya akan menjadi tempat sinergi antara empat pihak untuk melakukan transaksi jual beli saham syariah. Empat pihak tersebut antara lain Global Wakaf selaku nazhir, Perusahaan efek yakni BNI Sekuritas, BEI sebagai regulator, serta masyarakat yang ingin melakukan transaksi saham syariah. Galeri Wakaf Saham ini, lanjutnya, bertujuan untuk mengajak masyarakat baik individu maupun perusahaan agar dapat berinvestasi sekaligus berwakaf saham. Sehingga, selain dapat manfaat di dunia, investor juga Insya Allah dapat manfaatnya juga di akhirat.
Syahru Aryansyah menambahkan, mekanisme wakaf saham ini dapat dilakukan baik terhadap saham syariahnya dan atau terhadap hasil investasinya. Misalnya, investor membeli saham 10 lot. Dari 10 lot itu, lima lot diinvestasikan untuk pribadi dan sebanyak lima lot lagi diinvestasikan dalam bentuk wakaf. “Mengapa harus wakaf? Karena ini akan menjadi bekal, investasi kita setelah dunia nyata. Jadi akan dibawa ke akhirat,” ungkapnya.
Dijelaskan, saham dan atau hasil investasi saham yang diwakafkan tersebut akan digunakan untuk menunjang program-program wakaf produktif yang memberdayakan masyarakat atau mauquf alaih. Salah satunya program Ritel Wakaf yang kehadirannya telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar.
Keberadaan galeri wakaf saham ini juga upaya mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi mewakafkan harta terbaiknya. “Karena ada sisi value di sini. Kita tidak hanya bicara profit oriented, tapi berapa besar manfaat atau benefit yang bisa kita salurkan dengan adanya wakaf saham. Jadi, ada transforming from profit to benefit. Semoga dengan adanya galeri wakaf saham ini, para investor dapat berinvestasi sekaligus memberikan manfaat dan berkah bagi bagi sesama,” tandas Syahru Aryansyah. B. Firman