Media Asuransi, JAKARTA – Dalam menjalankan aktivitas hidup sehari-hari, pasti ada saja risiko yang kita hadapi dan bisa terjadi. Kala risiko itu terjadi, tidak jarang pengaruhnya cukup besar terhadap stabilitas keuangan pribadi.
Contohnya, saat sakit. Ketika sakit dan membutuhkan perawatan serta pengobatan, Anda perlu mengeluarkan biaya untuk mengakses keduanya. Biayanya mungkin tidak besar bila sakit yang Anda derita termasuk ringan. Tapi bagaimana bila ternyata penyakit yang diderita cukup berat dan biaya pengobatannya melebihi kemampuan keuangan?
Baca juga: Djarum Mau Akuisisi Erajaya Swasembada, Berikut Penjelasan ERAA
Stabilitas keuangan pribadi bisa terguncang. Bahkan Anda mungkin terpaksa harus berutang ke sana-sini agar dapat membayar biaya pengobatan. Cerita akan berbeda bila memiliki asuransi kesehatan. Asuransi bisa menutup biaya pengobatan yang Anda butuhkan sehingga stabilitas keuangan pribadi tidak perlu terguncang terlalu dalam. Masih meragu mengapa asuransi itu penting dan dibutuhkan? Yuk, lihat lebih jauh mengapa asuransi penting untuk Anda miliki.
1. Asuransi adalah safety net utama
Dalam pengelolaan keuangan yang sehat, setiap orang idealnya membangun dan memiliki jaring pengaman alias safety net. Jaring pengaman finansial ini terutama ditopang oleh dua hal yaitu keberadaan dana darurat yang memadai dan asuransi.
Dana darurat akan sangat berguna membantu Anda menghadapi kejadian-kejadian tak terduga yang membutuhkan kehadiran dana tunai segera. Hanya saja, dana darurat ini memiliki keterbatasan nilai. Rata-rata orang diharapkan memiliki dana darurat sebesar minimal 6 kali nilai pengeluaran bulanan.
Jadi, bila pengeluaran Anda per bulan mencapai Rp7 juta, maka jumlah dana darurat yang ideal adalah Rp42 juta. Masalahnya, dana darurat memiliki keterbatasan. Ketika seseorang terjatuh sakit dan membutuhkan biaya perawatan selama seminggu di rumah sakit hingga menghabiskan biaya Rp50 juta, dana darurat dapat langsung habis begitu saja. Di sinilah pentingnya melengkapi safety net keuangan pribadi dengan asuransi.
Asuransi menjadi jaring pengaman utama Anda menghadapi risiko terjadinya kerugian finansial dalam jumlah besar. Sebagai contoh, setiap bulan Anda membayar premi asuransi kesehatan sebesar Rp700 ribu untuk mendapatkan proteksi kesehatan dengan nilai mencapai Rp300 juta selama setahun.
Dengan demikian, jika suatu saat Anda sakit dan membutuhkan pengobatan yang memakan biaya hingga Rp300 juta, keuangan pribadi tidak perlu terpengaruh.
2. Asuransi dulu, investasi kemudian
Minat orang berinvestasi saat ini semakin meningkat bila dibandingkan dekade silam. Berbagai jenis investasi mulai obligasi, reksa dana hingga saham, terus menunjukkan kenaikan baik dari segi jumlah dana kelolaan maupun jumlah investor ritel. Bila juga berminat memulai investasi untuk keperluan masa depan, pastikan Anda sudah memenuhi lebih dulu kebutuhan asuransi.
Penting untuk mendahulukan terpenuhinya proteksi sebelum Anda memulai investasi. Ibarat orang hendak berenang di arus yang deras, proteksi seperti pelampung perlu dikenakan lebih dulu. Sehingga ketika arus air yang deras mengguncang, dia bisa bertahan karena sudah mengenakan pelampung sebagai proteksi. Asuransi adalah pelampung yang membantu Anda mengurangi risiko guncangan keuangan pribadi, termasuk guncangan akibat kerugian berinvestasi.
3. Asuransi adalah bukti cinta dan tanggung jawab
Setiap orang pasti ingin memberikan yang terbaik bagi keluarga yang ia cintai. Bila saat ini Anda telah menikah dan menjadi penanggung jawab atau pencari nafkah keluarga, salah satu keinginan adalah memberikan stabilitas finansial pada tanggungan setidaknya hingga tanggungan dapat hidup mandiri.
Nah, pernahkah memikirkan bagaimana keluarga yang Anda cintai dapat tetap stabil finansialnya ketika Anda mendadak tutup usia? Ketika pencari nafkah meninggal dunia, pendapatan yang selama ini digunakan untuk menghidupi keluarga mendadak terhenti. Anda dapat meminimalisir guncangan finansial tersebut agar tidak sampai terjadi pada keluarga yang Anda cintai.
Caranya adalah dengan mengasuransikan pendapatan yang saat ini Anda miliki dengan membeli polis asuransi jiwa. Sehingga, ketika kelak Anda tidak bisa menghidupi keluarga lagi, asuransi jiwa bisa mengeluarkan sejumlah uang pertanggungan yang bisa digunakan oleh keluarga untuk melanjutkan hidup.
Asuransi bukanlah untuk mencegah kematian, melainkan berfungsi memproteksi nilai ekonomi seseorang. Asuransi dibutuhkan agar kehidupan terus berjalan ketika terjadi guncangan finansial yang besar. Dalam konteks ini, berasuransi berarti tanda Anda bertanggung jawab penuh pada kesejahteraan keluarga tercinta.
4. Asuransi membantu efektivitas perencanaan keuangan
Anda pasti memiliki berbagai mimpi dan cita-cita yang membutuhkan sokongan finansial. Untuk mewujudkannya, Anda menyusun strategi perencanaan keuangan misalnya dengan menabung atau berinvestasi selama jangka waktu tertentu. Perencanaan keuangan yang kamu miliki bisa lebih efektif berjalan, ketika faktor risiko-risiko kerugian finansial sudah kamu minimalisasi secara baik dengan asuransi.
Baca juga: Waskita Karya Restrukturisasi Utang Rp29,2 Triliun
Contoh mudahnya begini. Setiap bulan Anda berinvestasi senilai 20% dari pendapatan rutin untuk berbagai tujuan keuangan jangka pendek, menengah maupun panjang. Bila Anda memiliki asuransi kesehatan, maka saat kamu terjatuh sakit dan membutuhkan biaya pengobatan, arus kas tidak terganggu karena ada asuransi yang menutup biaya tersebut. Alokasi anggaran untuk berinvestasi tetap aman dan tujuan keuangan Anda dapat lebih mudah diwujudkan.
Sebaliknya, bila Anda belum memiliki asuransi, maka arus kas akan terganggu untuk membiayai pengobatan. Bisa-bisa alokasi pendapatan yang sedianya digunakan untuk investasi menjadi terganggu.
5. Asuransi bukan untuk investasi
Banyak orang salah mengira manfaat asuransi yang sebenarnya dan mencampuradukkan fungsi asuransi dengan investasi. Investasi berarti menempatkan dana di sebuah instrumen dengan harapan dana itu bertumbuh melampaui laju inflasi jangka panjang. Investasi yang mampu tumbuh di atas laju inflasi, berarti investasi yang cukup menguntungkan. Jadi, dapat dikatakan bahwa tujuan utama investasi adalah untuk mencari keuntungan dan melipatgandakan kekayaan.
Ini jelas berbeda dengan asuransi. Anda membutuhkan asuransi untuk melindungi keuangan pribadi dari kerugian finansial akibat terjadinya risiko yang datang tak terduga. Risiko itu bisa berupa kejadian sakit, meninggal dunia, kebakaran rumah atau kehilangan kendaraan bermotor.
Perlindungan asuransi Anda dapatkan dengan cara mentransfer risiko ke penyedia asuransi atau perusahaan asuransi. Untuk itu, Anda wajib membayar sejumlah premi sebagai biaya proteksi. Jadi, fungsi utama asuransi adalah untuk memproteksi, bukan untuk mencari keuntungan.
Dengan memahami 5 alasan utama tersebut, Anda kini lebih menyadari pentingnya memiliki asuransi. Jadi, jangan tunda lagi kebutuhan berasuransi. Aha (Edi)