Media Asuransi – Rencana PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengakuisisi PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dinilai akan mempercepat pencapaian target kontribusi pinjaman mikro sebesar 45%.
Dalam riset Daily Write Up yang dikutip Media Asuransi, Senin. 9 Agustus 2021, analis PT Mirae Asset Sekuritas, Handiman Soetoyo, memaparkan bahwa pada kuartal II/2021, BBRI membukukan laba bersih Rp5,65 triliun (-17,3% QoQ), terutama terpengaruh oleh beban provisi yang tinggi sebesar Rp10,40 triliun (+22,6% QoQ).
|Baca juga: BEDAH SAHAM: Pembatasan Sosial Berpotensi Tekan Kinerja Semen Indonesia (SMGR)
Secara kumulatif, BBRI membukukan laba bersih sebesar Rp12,47 triliun di semester I/2021 (+22,5% yoy), didorong oleh pendapatan bunga bersih dan pendapatan non-bunga yang kuat, meskipun terpengaruh oleh beban pencadangan yang jauh lebih tinggi Rp18,84 triliun (+97,6% yoy).
“Terlepas dari hasil yang tampak bagus, laba bersih semester I/2021 BBRI hanya mencapai 41,7% dan 40,7% dari perkiraan FY21 kami dan konsensus, dibandingkan dengan rata-rata run-rate 5 tahun sebesar 47,5%, sehingga di bawah ekspektasi.”
Handiman menjelaskan, kredit BBRI tumbuh sebesar 5,0% yoy, terutama di segmen mikro (+17,0% yoy). Pinjaman mikro saat ini menyumbang 40,2% dari total pinjaman, mendekati target 45% pada tahun 2025. Akuisisi Pegadaian dan PNM akan membantu dalam mencapai tujuan itu lebih cepat, yang akan meningkatkan imbal hasil kredit.
|Baca juga: BEDAH SAHAM: Meramal Efek Ekspansi PGAS
“Perhatian terbesar kami adalah kualitas aset. NPL terus meningkat kuartal demi kuartal sejak 2019 hingga semester I/2021, sekarang berada di 3,27%. Kami melihat peningkatan NPL yang signifikan di segmen mikro (salah satu segmen yang paling terpukul oleh pandemi ini), dan segmen korporasi (terutama BUMN di sektor transportasi dan pertanian dan non-BUMN di industri tekstil).”
Sementara itu terkait rencana rights issue dinilai dapat menimbulkan risiko jangka pendek terhadap harga sahamnya. “Perhitungan kami menunjukkan bahwa harga rights issue tidak akan lebih rendah dari Rp3.345. Karena konsolidasi Pegadaian dan PNM akan menjadi pendorong pertumbuhan baru bagi BBRI, ditambah dengan modal yang lebih kuat setelah rights issue, kami merekomendasikan pemegang saham BBRI saat ini untuk mengeksekusi rights yang kemungkinan besar akan dihargai di bawah harga pasar saat ini.”
Dengan berbagai pertimbangan di atas, Handiman merekomendasikan untuk mempertahankan rekomendasi Trading Buy dengan target harga Rp4.450, menyiratkan FY21 P/B 2,5x. Aca