Media Asuransi – Pelarangan aktivitas mudik saat musim libur Lebaran 2021 diperkirakan dapat meningkatkan penjualan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) di wilayah Jakarta.
Mitra Adiperkasa (MAPI) adalah peritel gaya hidup terbesar dengan portofolio beragam yang mencakup produk olahraga, fesyen, department store, anak-anak, makanan & minuman, dan gaya hidup. MAPI memiliki lebih dari 150 merek dalam portofolionya dengan lebih dari 2.600 gerai yang hadir di 81 kota di Indonesia. MAPI memiliki beberapa merek ikonik seperti Starbucks, Zara, SOGO, SEIBU, Reebok, dan Oshkosh B’Gosh.
Melalui Company Update HP Financials, Analis Henan Putihrai Sekuritas, Silvia Loren Budiyanto, menerangkan bahwa pihaknya mempertahankan peringkat beli untuk MAPI, di TP Rp1.065.
Baca juga: BEDAH SAHAM: Efek Tak Bagi Dividen bagi GGRM
“Meskipun masih ada beberapa pembatasan di awal tahun ini yang sedikit mengurangi perkiraan kami, kami tetap optimistis bahwa mobilitas dan pengeluaran masyarakat diperkirakan akan pulih secara bertahap menjelang akhir tahun seiring dengan pendistribusian vaksin Covid-19. Pelarangan aktivitas mudik saat musim libur lebaran pada 21 Mei-21 Mei juga diharapkan dapat meningkatkan penjualan MAPI di wilayah Jakarta. TP kami menyiratkan 27,7x dari FY21F P/E,” tulisnya dalam riset yang dikutip Media Asuransi, Kamis, 29 April 2021.
Dari sisi kinerja, pendapatan MAPI pada kuartal IV/2020 tumbuh 38,5% qoq (quarter on quarter) dan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp51,6 miliar. Pendapatan MAPI pada kuartal IV/2020 tercatat Rp4,7 triliun naik dari Rp3,4 triliun di kuartal III/2020 yang terutama didorong oleh peningkatan mobilitas selama perayaan Natal dan Tahun Baru, meskipun ada beberapa pembatasan seperti jam operasional maksimum untuk pengecer dan kapasitas maksimum untuk makan di restoran.
Baca juga: BEDAH SAHAM: Menggali Prospek PTBA
“Namun, akumulasi pendapatan FY20 MAPI masih lebih rendah 31,2% yoy (year on year), tercatat hanya Rp14,85 triliun vs Rp21,64 triliun di FY19, menyiratkan 96,2% dari perkiraan kami sebelumnya sebesar Rp15,43 triliun,” jelas Silvia.
MAPI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp51,6 miliar di kuartal IV/2020. Namun, karena kerugian berturut-turut yang diderita pada kuartal III/2020 dan kuartal II/2020, secara akumulasi FY20 masih mencatat kerugian bersih sebesar Rp553,7 miliar, meskipun terjadi penurunan biaya operasional sebesar 25,1% yoy.
“Meskipun terdapat kemungkinan pendapatan yang turun di kuartal I/2021, yang kami proyeksikan akan lebih rendah 30,2% qoq karena beberapa pembatasan di industri ritel dan restoran selama Januari 2021, kami memproyeksikan pendapatan MAPI FY21 masih dapat meningkat sebesar 30% yoy menjadi Rp19,3 triliun, seiring dengan peningkatan mobilitas yang telah terlihat sejak kuartal II/2021,” terang Silvia.
Baca juga: BEDAH SAHAM: Meramal Efek Ekspansi PGAS
Sementara itu, pelarangan aktivitas mudik saat musim libur Lebaran 2021 juga diharapkan dapat meningkatkan penjualan MAPI di wilayah Jakarta. “Kami memperkirakan gross margin berada di 46,5% di FY21. Meskipun masih lebih rendah dari 47,5% yang tercatat di FY19, kami berpandangan bahwa MAPI akan terus meningkatkan penggunaan channel online dan mengurangi perputaran persediaan menjadi 135 hari, dari 160 hari sebelumnya dengan menahan impor dan manajemen persediaan yang lebih ketat untuk mempercepat meningkatkan pengakuan pendapatan dan mengurangi biaya.”
Dengan melihat kondisi tersebut, Silvia mempertahankan BUY rating dengan TP Rp1.065. BUY rating MAPI dipertahankan dengan TP yang lebih rendah di Rp1.065 dari sebelumnya Rp1.135, mengingat masih ada beberapa pembatasan di awal tahun ini yang sedikit mengurangi perkiraan sebelumnya.
Namun demikian, Silvia tetap optimistis bahwa mobilitas dan pengeluaran diperkirakan akan berangsur pulih menjelang akhir tahun seiring dengan pendistribusian vaksinasi Covid-19. TP tersebut menyiratkan 27,7x dari FY21F P / E.
Adapun untuk risiko investasi yang patut diperhatikan adalah: 1) Memburuknya pandemi & pemulihan ekonomi 2) Pembatasan yang lebih ketat 3) Menurunkan kepercayaan dan pengeluaran konsumen. Aca