Media Asuransi – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) resmi merampungkan rights issue tahap terakhir. Nilai emisi mencapai US$1,1 miliar, sehingga menambah total saham beredar perusahaan di BEI menjadi 21,6 miliar lembar.
Perusahaan telah menyelesaikan pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp15,48 triliun.
Baca juga: Digital Mediatama Maxima (DMMX) Dirikan Anak Usaha Baru
Dalam aksi korporasi ini, TOP Investment Indonesia (TII) menjadi pembeli siaga sekaligus investor baru TPIA. TII adalah entitas usaha dari Thai Oil Public Company Limited (Thai Oil), kilang refinery unggulan dari PTT Public Company Limited (PTT) asal Thailand.
Menurut keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), TII sendiri tercatat mengambil hak yang tidak dilaksanakan oleh tiga pemegang saham TPIA sebanyak 274.191.922 saham dalam rights issue ini.
Sebelumnya, dalam prospektus disebutkan, tiga pengendali TPIA yaitu PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Prajogo Pangestu, dan Marigold Resources Pte Ltd menyatakan tidak akan melaksanakan seluruh kewajiban HMETD dan akan mengalihkan kepada TII.
Baca juga: Harga Emas Masih Berpeluang Tertekan
Selain TII, perusahaan petrokimia asal Thailand SCG Chemicals, yang sebelumnya telah menguasai 30,57% saham TPIA, ikut melaksanakan hak dengan membeli 1.159.939.426 saham dengan harga pembelian Rp 4.082/saham pada 3 September 2021. Dengan demikian, dana yang dikeluarkan SCG untuk membeli saham baru sebesar Rp4,37 triliun.
Setelah transaksi tersebut, jumlah kepemilikan SCG di saham TPIA menjadi 6.611.654.731 saham dengan persentase sama seperti sebelumnya (30,57%).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aksi korporasi PUT III ini sesuai dengan Hasil Rapat Pemegang Saham pada 15 April lalu.
Dikutip dari prospektus yang terbit di BEI, perusahaan menawarkan sejumlah 3.794.366.013 (3,79 miliar) saham baru dalam PUT ini. Dengan demikian, total jumlah saham yang telah diterbitkan TPIA pasca rights issue ini menjadi 21.627.886.273 (21,63 miliar) saham.
Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp4.082. Dengan demikian estimasi jumlah dana yang akan diterima oleh perseroan dalam PUT III ini adalah sebesar Rp15.488.602.065.066 (Rp15,48 triliun).
Terkait penggunaan dana manajemen TPIA menjelaskan bahwa perseroan berencana untuk menggunakan seluruh dana bersih yang diperoleh untuk pembangunan pabrik baru berupa komplek petrokimia terintegrasi oleh entitas anak perseroan, CAP-2 (PT Chandra Asri Perkasa).
Komplek yang dimaksud tersebut antara lain terdiri dari pabrik naphta cracker, pabrik polymer serta fasilitas dan utilitas terkait untuk menunjang operasional pabrik diantaranya seperti power supply, boiler, water treatment, jetty, dan tangki penyimpanan.
Keputusan penggunaan dana ini sejalan dengan strategi perseroan untuk memperluas kapasitas produksi dan skala usaha dalam melayani kebutuhan pasar Indonesia.
Dana hasil PUT III HMETD akan disalurkan kepada CAP-2 melalui penyertaan modal. CAP-2 merupakan produsen yang akan memproduksi produk-produk petrokimia seperti antara lain olefins (ethylene dan propylene), polyolefins (polyethylene dan polypropylene), butadiene, benzene, toluene, dan mixed xylene.
Manajemen juga menambahkan jika dana kurang dari rencana, maka perseroan akan menggunakan kas internal untuk membiayai sisa pendanaan yang dibutuhkan secara bertahap selama pembangunan komplek berlangsung.
Sedangkan apabila dana yang diperoleh ini tidak dipergunakan langsung oleh perseroan, maka perseroan akan menempatkan dana bersih dalam rekening giro atau tabungan maupun deposito pada bank dan lembaga keuangan, atau menginvestasikan dana tersebut dalam instrumen pasar uang lainnya, dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid.
Dalam PUT kali ini, setiap pemegang 47 saham lama berhak atas sebanyak 10 HMETD, dimana para pemegangnya dapat membeli dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 4.082 per saham. Aha