Media Asuransi – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi melanjutkan pelemahan setelah ditutup di zona merah pada perdagangan kemarin.
Equity Research Coordinator PT Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro menjelaskan, secara teknikal IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah ke level 5.993. Ditransaksikan dengan volume yang relatif sepi jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari pedagangan.
“Indikator stochastic juga nampak terjadi death cross yang mengindikasikan adanya potensi terjadi pelemahan,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Kamis (22/4/2021).
Baca juga: Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Bergerak Tertekan
Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi pada range pergerakan 5.960-6.050.
Dia menerangkan, IHSH pada perdagangan kemarin ditutup melemah pada level 5.993 (-0,75%) ditransaksikan senilai Rp7,59 triliun dengan volume transaksi 13,58 miliar lembar saham dimana asing melakukan Aksi Jual Bersih Rp512,03 miliar pada beberapa saham LQ45 seperti: ASII -81.(B) , BBCA -80.(B) , BMRI -76.(B) , BBRI -46.(B) , TLKM -43.(B) , BBNI -27.(B) , MDKA -22.(B).
Baca juga: Penuhi Capex 2021, Adhi Commuter Properti Terbitkan Obligasi dan Laksanakan IPO
Adapun sektor yang membebani laju IHSG perdagangan kemarin meliputi sektor Consumer (-1,025%), Basic-Ind (-0,988%), Manufactur (-0,973%), Finance (-0,96%), Infrastructure (-0,89%), Misc-Ind (-0.768%), Trade (-0.303%), Property (-0.276%), Mining (-0,102%) dimana sektor yang masih menopang IHSG kemarin meliputi sektor Agriculture (2,369%) yang mengalami penguatan walaupun belum signifikan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pegerakan IHSG pada kemarin yaitu karena aksi jual yang dilakukan oleh investor asing pada saham-saham seperti ASII, BBCA, BMRI, BBRI, TLKM, BBNI, MDKA dengan total transaksi yang cukup besar hingga Rp512 miliar.
Baca juga: Erdikha Sekuritas: IHSG Diperkirakan Cenderung Menguat
“Selanjutnya IHSG melemah juga karena lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di India dan Jepang yang menimbulkan kekhawatiran bagi pelaku pasar, meski di dalam negeri sendiri kasus Covid-19 sudah tidak semengerikan kasus Covid-19 di global akan tetapi lonjakan ini memberi dampak yang negatif bagi pergerakan IHSG hari ini. Selanjutnya sejauh ini juga belum ada sentimen positif yang dapat mendorong IHSG bergerak kembali ke jalur hijau, bahkan kabar baik dari hasil RDG kemarin pun belum mapu untuk mendorong IHSG kembali ke jalur hijau.”
Selanjutnya investor juga perlu mencermati data yang rilis pada hari ini dan data yang akan rilis dalam minggu ini. Untuk data yang rilis hari ini ada dari Inggris yang merilis data tingkat inflasi nya yang mengalami kenaikan menjadi 0,7% dari sebelumnya 0,4% dan di bawah ekpektasi pasar 0,8%, kenaikan inflasi di Inggris diperkirakan akan meningkat tajam dalam beberapa bulan kedepan karena kenaikan tagihan energi rumah tangga, harga minyak global yag lebih tinggi dan basis perbandingan yang rendah karena permintaan tahun lalu yang menurun.
“Lalu AS juga merilis data API Crude Oil Stock Change selama bulan april. dan dalam minggu ini akan rilis data dari US terkait Markit Manufacturing PMI Flash, Markit Composite PMI Flash, dan Markit Service PMI Flash selama bulan April ini, yang diprakirakan akan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan sebelumnya, namun masih tergolong kategori ekspansi,” jelas Hendri. Aca