Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasikan, Selasa, 29 Juni 2021, induk dari PT Diagnos Lab Tbk (DGNS) ini akan menawarkan 620 juta lembar saham bernominal Rp20 per lembar saham.
Nilai tersebut setara dengan 7,26% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran umum di kisaran Rp300 sampai dengan Rp350 per saham. Dengan demikian, dari IPO ini, perseroan berpotensi meraih dana segar sebesar Rp186 miliar sampai dengan Rp217 miliar.
Baca juga: Setahun Covid-19, Saham Kimia Farma (KAEF) Cuan 176%
Perseroan telah memperoleh pernyataan efektif dari OJK pada 28 Juni 2021. Masa penawaran awal sudah berlangsung pada 17-18 Juni, 21-22 Juni dan masa penawaran umum pada tanggal 30 Juni, 1 dan 2 Juli 2021. Adapun, tanggal penjatahan pada 2 Juli 2021 dengan distribusi saham secara elektronik pada 5 Juli 2021.
Perseroan menggunakan metode bookbuilding secara elektronik atau E-IPO dalam pelaksanaan penawaran umum perdana sahamnya. Perseroan menunjuk Ciptadana Sekuritas Asia selaku penjamin emisi efek.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga memberi kesempatan kepada pegawainya untuk menyerap 3 juta lembar saham atau 0,48 persen saham perseroan dalam program Employee Stock Allocation (ESA). Sedangkan, untuk kalangan manajemen disediakan 25 juta saham atau 0,29% saham perseroan dalam program Management and Employee Stock Option (MESOP).
Dengan demikian, nantinya komposisi kepemilikan saham perseroan akan berubah menjadi PT Bunda Investama Indonesia turun menjadi 67,53 persen dari saat ini sebesar 77,47 persen. Akasya Invesment Limited menjadi 4,9 persen dan masyarakat 7,89 persen.
Rencananya, dana hasil IPO yang sebesar Rp157, 718 miliar akan digunakan untuk membeli kembali sisa pokok obligasi dari Akasya Investments Limited setelah pelaksanaan konversi obligasi berdasarkan perjanjian obligasi.
Sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja, antara lain; pembelian obat, alat medis, dan kebutuhan penunjang lainnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional terkait pelayanan kesehatan.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Melonjak, Saham Produsen Jarum Suntik Malah Cuan Gede
“Perseroan bermaksud untuk melakukan penawaran umum perdana dalam rangka memperkuat permodalan seiring rencana perseroan untuk terus mengembangkan jaringan layanan kesehatan di masa yang akan datang,” tulis prospektus Bundamedik.
Saat ini Budamedik mengelola rumah sakit Ibu dan anak Citra Ananda, RS Ibu dan anak Bunda Jakarta, RS umum Bunda Margonda, RS Umum Bunda Padang dan RS umum Bunda Jakarta.
Sampai dengan 31 Desember 2020, perseroan memiliki kapasitas sekitar 336 jumlah tempat tidur dan mempekerjakan lebih dari 56 dokter umum dan 389 spesialis yang menawarkan layanan ke pasien perseroan dan sekitar 1.643 perawat dan staf pendukung lainnya. Aha