Site icon Media Asuransi News

Jababeka Tbk (KIJA) Tekan Rugi Bersih Sebesar 89,27 persen di Kuartal I/2021

Media Asuransi – PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan rugi bersih sepanjang kuartal I/2021 menjadi Rp80,90 miliar atau mengalami penurunan 89,7 persen dibanding rugi bersih pada periode sama tahun 2020 mencapai  Rp754,13 miliar. Penurunan rugi kuartal 1/2021 dikontribusi melonjaknya penjualan perseroan yang mencapai 35,23 persen menjadi Rp640,59 miliar sehingga mampu menekan rugi bersih yang lebih besar lagi.

Corporate Secretary KIJA, Muljadi Suganda, mengatakan bahwa pertumbuhan penjualan kuartal I/2021 ini dikontribusikan beberapa segmen, yakni segmen land development dan properti menyumbang sebanyak Rp257,8 miliar atau melesat 116 persen dari Rp119,6 miliar pada kuartal I/2020. “Peningkatan ini juga didukung oleh penjualan kavling tanah yang melonjak menjadi Rp154,8 miliar,” kata Muljadi dalam keterangan tertulis yang dikutip Media Asuransi di Jakarta, Kamis, 6 Mei 2021.

Baca Juga:

Menurut Muljadi, perseroan juga mencatatkan pendapatan dari infrastruktur sebesar Rp357,6 miliar atau naik 7 persen dibanding periode sama tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp333,5 miliar. Kontributor utama berasal dari Bekasi Power sebesar Rp17,7 miliar.

“Sementara itu, pendapatan berulang (recurring revenue) dari segmen infrastruktur pada periode ini hanya dapat berkontribusi sebesar 56 persen, turun dibandingkan sebelumnya hingga 70 persen di kuartal I/2020. Hal ini disebabkan adanya peningkatan kontribusi pendapatan dari segmen land development & property yang lebih besar dibandingkan pilar infrastruktur,” paparnya.

Muljadi juga mengungkapkan, kinerja positif juga dicatatkan segmen leisure & hospitality, meski di tengah tekanan pandemi. Segmen ini mampu membukukan peningkatan pendapatan sebesar 22 persen menjadi Rp25,1 miliar pada kuartal I/2021. Sedangkan pada segmen golf dominan dengan kontribusi sebesar 65 persen terhadap total pendapatan  leisure & hospitality.

“Peningkatan pendapatan tersebut berimbas terhadap kenaikan laba kotor perseroan di awal tahun sebesar 47 persen menjadi Rp238,4 miliar, dibandingkan kuartal I/2020 senilai Rp162,6 miliar. Sedangkan dari sisi marjin laba kotor konsolidasi tercatat sebesar 37 persen, naik dibandingkan dengan 34 persen di periode yang sama tahun 2020,” pungkasnya. One

Exit mobile version