Mengikuti bank yang juga bertransformasi menjadi bank digital, BRI Agro meminta restu kepada para pemegang saham untuk mengubah nama persero.
Baca juga: Adaro Energy (ADRO) Buyback Saham Rp4 Triliun
“Dalam proses transformasi ini, kami akan bergerak menuju bisnis yang baru. Juga menyesuaikan bisnis yang sudah ada. Pada hari ini, kami juga ingin menyampaikan, kami telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham, untuk mengubah nama baru menjadi Bank Raya,” ujar Direktur BRI Agro, Kaspar Situmorang, secara virtual, 27 September 2021.
Seiring dengan itu, Bank Raya telah merilis layanan digital saving. Ini sebagai langkah untuk menggeser citra yang selama ini melekat sebagai agrikultur dan atau sawit. Dia berharap dengan pergantian nama ini, bisa membuat bank menjadi digital sepenuhnya.
Baca juga: XL Axiata dan Telkomsel Terpilih Bangun Ribuan BTS
Adapun dana pihak ketiga (DPK) juga turun 4,82% yoy dari Rp21,06 triliun menjadi Rp20,05 triliun pada paruh pertama 2021.
Penurunan kinerja ini, seiring dengan bank yang melakukan transformasi digital dengan mengurangi kredit sedang dan lebih menyasar kredit dengan plafon lebih kecil namun bisa menjangkau lebih banyak nasabah. Aha (Edi)