Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat “idAA-” kepada PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dan Obligasi Berkelanjutan I/2020. Prospek atas peringkat Perusahaan adalah “stabil”.
Berdasarkan keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Jumat (11/6/2021), Pefindo menjelaskan Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya.
|Baca juga: Pefindo Tegaskan Peringkat PLN idAAA
Tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar HEAL yang sangat kuat di industri rumah sakit, profil keuangan yang kuat, dan marjin profitabilitas yang stabil.
Namun peringkat tersebut dibatasi oleh persaingan yang ketat di industri rumah sakit, dan eksposur terhadap risiko perubahan kebijakan pemerintan tentang peraturan kesehatan. Peringkat dapat dinaikkan jika HEAL lebih memperkuat profil bisnisnya dengan meningkatkan jumlah rumah sakit dan tempat tidur operasional untuk mendapatkan lebih banyak pangsa pasar, disertai dengan pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi dari yang ditargetkan, dan mempertahankan struktur permodalan yang konservatif dan perlindungan arus kas yang kuat.
|Baca juga: Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo, Peringkat Pelindo I Ditegaskan idAA-
Peringkat dapat diturunkan jika pendapatan dan/atau EBITDA jauh di bawah target, dan/atau jika Perusahaan menambah utang yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan, yang akan memperburuk struktur permodalan dan perlindungan arus kas.
HEAL, didirikan pada tahun 1999, bergerak di industri kesehatan dengan Hermina sebagai merek rumah sakitnya. Perusahaan mengoperasikan 40 rumah sakit di seluruh Indonesia yang menargetkan segmen berpenghasilan menengah pada tahun 2020. Pada tanggal 31 Desember 2020, pemegang saham Perusahaan adalah kelompok pendiri (35,92%), dewan direksi (21,50%), dewan komisaris (8,77%), saham treasuri (0,61%), dan publik (33,20%). Aca