Media Asuransi – PT Pertamina berencana melakukan investasi
BUMN migas ini resmi mengambil alih Blok Rokan melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mulai hari Senin, 9 Agustus 2021, setelah dikelola PT Chevron Pacific Indonesia selama 50 tahun. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan apa yang sudah dikerjakan Chevron di Blok Rokan. Salah satunya, yakni melakukan kegiatan pengeboran sumur secara masif.
Baca juga: Penjualan Mobil Naik 61%, Kinerja Astra International (ASII) Terdongkrak
Dia menjelaskan, Blok Rokan masih menyimpan potensi migas non konvensional yang dapat menunjang produksi. Oleh karena itu, dirinya berpesan kepada seluruh manajemen agar menjalankan upaya terbaik dalam pengelolaan Blok Rokan.
“Pertamina memiliki amanah, antara lain untuk mendukung program pemerintah mencapai target 1 juta barel pada 2030,” ujarnya.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan bahwa alih kelola Pengelolaan Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina merupakan salah satu tonggak sejarah industri hulu migas di Indonesia. Pertamina diharapkan meneruskan dan mengembangkan keberhasilan Chevron mengelola Blok Rokan.
Arifin menjelaskan, alih kelola ini akan tetap membawa produksi Blok Rokan terus meningkat sesuai dengan kesepakatan bersama antara pemerintah dengan Pertamina. Tujuan tersebut, menurut dia, akan terealisasi jika PHR melakukan investasi pengeboran dengan masif.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Makin Parah, Kinerja Saham Rumah Sakit Melesat
Harapannya, PHR mampu meningkatkan produksi yang agresif untuk sisa tahun 2021 dan tahun selanjutnya. “Ini harus menjadi komitmen Pertamina, mengingat Blok Rokan merupakan salah satu blok terbesar di Indonesia yang bernilai strategis dalam target produksi 1 juta barel,” ujarnya.
Sementara Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, bersyukur proses alih kelola dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dia pun berharap hal-hal yang dilakukan selama masa transisi menjadi modal awal bagi Pertamina untuk mengembangkan Blok Rokan.
“Secara khusus kami mengharapkan tim Pertamina yang telah menyiapkan pekerjanya untuk masuk, dapat segera memahami rumah barunya dan secepat mungkin beradaptasi,” katanya.
Di sisi lain, menurut dia kontrak baru Blok Rokan yang menganut sistem PSC Gross Split merupakan tantangan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan. Oleh karena itu, Pertamina dituntut profesional mengelola Blok Rokan, salah satunya dengan meningkatkan investasi untuk dapat memaksimalkan produksi. Aha