Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerakan tertekan setelah terkoreksi -0,84% pada perdagangan awal pekan ini.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, mengatakan bahwa pergerakan IHSG break out support Moving Average 20 hari dan akan menguji support Moving Average 50 hari. Dia menjelaskan secara teknikal pergerakan akan dikonfirmasikan pada support Moving Average 50 hari di kisaran 6.068. Apabila terjadi rebound di level tersebut akan menjadi titik balik pergerakan yang masih alami tren positif. Namun apabila break out akan menjadi momentum jual dengan potensi terbentuknnya pola head and shoulders dengan indikasi pelemahan lanjutan hingga kembali uji MA200 di kisaran 5.979 saat ini.
|Baca juga: IHSG Terkoreksi 1,03 Persen Pekan Lalu, RNTH Malah Naik 3,64 Persen
Bursa Asia berpotensi dibuka tertekan pada hari ini setelah ekuitas AS mengalami penurunan terburuk dalam sebulan terakhir di tengah kekhawatiran bahwa virus Covid-19 bangkit kembali dan mengganggu pemulihan ekonomi. Ekuitas China yang terdaftar di AS kembali turun setelah Beijing meningkatkan tindakan keras regulasinya. Indeks berjangka di Australia, Hong Kong, dan Jepang pagi ini tertekan. Harga komoditas pagi ini terpantau mayoritas turun seperti minyak WTI (-1,04%), Batu bara (-2,33%) dan Nikel (-1,68%). Dari dalam negeri investor akan menanti data neraca perdangan untuk bulan Juli 2021. Aktivitas ekspor diperkirakan turun menjadi 30,2% dan aktivitas impor diperkirakan turun menjadi 52,15%. Sehingga secara sentimen IHSG cenderung berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini. Aca