Ketua pimpinan rapat Komisi VI dari Fraksi PDIP, Aria Bima, dalam rapat kerja juga menyebutkan pihaknya menerima penjelasan dan menyetujui rencana rights issue sebagai tindak lanjut dari rapat kerja dengan Menteri BUMN RI tanggal 22 September 2021 terkait persetujuan usulan tambahan PMN untuk Waskita Karya Tbk sebesar Rp7,9 triliun pada tahun anggaran 2021.
Baca juga: Mengenal Sertifikasi Profesi Asuransi
Direktur Utama WSKT, Destiawan Soewardjono, memaparkan bahwa aksi rights issue dengan PMN akan menyebabkan CAGR pendapatan usaha di tahun 2021-2026 akan meningkat menjadi 26% dari sebelumnya hanya 10%. Adapun CAGR laba bersih tahun 2021-2026 diproyeksikan akan meningkat menjadi 25%.
“Kami memproyeksikan laba bersih akan positif pada tahun 2023 mendatang dengan current rasio minimal 1 kali dalam 2 tahun ke depan,” jelasnya Rapat Kerja Komisi VI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 27 September 2021.
Lebih lanjut, dia menjelaskan dengan adanya rights issue, PMN akan meningkat menjadi Rp21,7 triliun, jika nilai ekuitas perseroan di tahun 2021 adalah sebesar Rp9,8 triliun. Lalu, dengan DER sebesar 6,12 kali, dengan PMN akan mengalami penurunan yang cukup tajam menjadi 3,68 kali.
“Saat ini akan fokus pada penyehatan keuangan melalui proses restrukturisasi perseroan induk dan anak usaha, penjaminan pemerintah, Penyertaan Modal Negara (PMN) dan rights issue, divestasi aset jalan tol, penyelesaian konstruksi, transformasi bisnis, serta implementasi GCG dan manajemen risiko,” sambung Destiawan.
Dia mengatakan bahwa pihaknya akan fokus menjalankan strategi tersebut hingga akhir 2021. Sebagai informasi, sepanjang semester I/2021, WSKT membukukan penurunan pendapatan 41,31% dari Rp8,03 triliun menjadi Rp4,71 triliun. Namun, pihaknya masih bisa membukukan laba bersih sebesar Rp 33 miliar atau meningkat sebesar 102,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Aha (Edi)