Media Asuransi, GLOBAL – Manajer investasi obligasi bencana dan sekuritas yang terkait dengan asuransi (ILS) Twelve Capital mengatakan saat ini mereka tidak mengantisipasi kerugian langsung akibat gempa bumi besar di Jepang pada posisi apapun yang mereka pegang.
Gempa berkekuatan 7,5 skala richter melanda prefektur Ishikawa di pantai barat pulau utama Jepang, Honshu, pada 1 Januari 2024. Gempa itu dengan kerusakan yang meluas dan gelombang tsunami yang menyebabkan beberapa wilayah sekitar pantai terdampak.
|Baca: Kemenkeu: Tantangan Ekonomi Global Masih Besar di 2024
Mengutip laman Artemis, Kamis, 4 Januari 2024, manajer investasi yang berfokus pada asuransi dan reasuransi, Twelve Capital, menjelaskan laporan awal menunjukkan sebagian besar kerusakan terjadi di kota-kota kecil di sekitarnya seperti Wajima, Suzu, dan Nanao, dengan laporan runtuhnya bangunan, kebakaran meluas, putusnya saluran air, dan tanah longsor.
Suzu terkena dampak yang sangat parah dengan gelombang tsunami yang menggenangi kota. Wali Kota setempat mengatakan bahwa dari sekitar 6.000 rumah di sana, antara 4.000 hingga 5.000 rumah di antaranya mungkin tidak dapat dihuni karena kerusakan akibat gempa bumi atau genangan tsunami.
Lebih dari 30 ribu orang masih mengungsi dari rumah mereka di wilayah Ishikawa, sementara akses terhadap layanan seperti air, gas, dan listrik telah terganggu karena kerusakan akibat gempa dan jalan yang diblokir membuat pengiriman pasokan darurat menjadi sulit.
|Baca: Risalah The Fed: Suku Bunga AS Berpotensi Dipangkas di 2024
“Jadi, jelas akan ada korban dari pasar asuransi karena peristiwa gempa bumi ini, tetapi analis ekuitas di Tokio Marine Holdings mengatakan bahwa mereka berharap perusahaan asuransi domestik Jepang dapat menangani peristiwa tersebut,” ujar Twelve Capital.
Potensi kerugian industri asuransi
Perkiraan Artemis menempatkan potensi kerugian industri asuransi dalam satu digit miliaran dolar AS pada saat ini. Perkiraan ini kemungkinan berubah seiring munculnya rincian lebih lanjut mengenai cakupan kerusakan dan dapat melihat beberapa perkiraan resmi yang muncul pada waktunya.
Karena kerusakan sejauh ini terbatas di wilayah paling terkena dampak, dengan kota-kota besar di Jepang menghindari terlalu banyak dampak dari gempa bumi dan karena ancaman tsunami terbukti tidak separah yang dikhawatirkan, Twelve Capital merasa portofolionya yang terdiri dari sekuritas yang terkait dengan asuransi (ILS) akan terhindar dari dampak langsung.
“Terlepas dari kerusakan yang dilaporkan, mengingat peristiwa tersebut tidak berdampak secara material pada kota-kota besar, harapan kami adalah tidak akan ada kerugian langsung pada posisi Twelve Capital,” pungkasnya.